Rabu, 12 Januari 2011

'Kebun Binatang Ragunan' : Konsep RTH yang Idealis



By Christie Damayanti

Aku memang cinta lingkungan. Dan aku mempunyau ‘cita2 idealis’ untuk kota Jakarta. Sejak kecil, sampai sekarang, aku selalu berusaha untuk ‘mengungkapkan’ hatiku ttg lingkungan ; berjalan2  dan ‘menghirup’ lingkungan atau menikmati lingkungan dengan bersepeda. Salah satunya tentang Kebun Binatang Ragunan, dimana aku sering bersepeda keliling dan berpiknik dengan anak2ku ….. 

12948360751381582946 
 
Pintu masuk Kebun Binatang Ragunan

Kebun Binatang Ragunan ( KBR ), salah satu bentuk ‘paru-paru’ kota Jakarta. Terletak di Jakarta Selatan, inilah sebabnya daerah selatan Jakarta tidak boleh diganggu gugat, untuk pembangunan. Mulai untuk tempat peresapan air dan paru2 kota.

Kebun Binatang Ragunan, adalah taman raksasa yang berjarak 20 km dari pusat kota Jakarta ini merupakan salah satu tempat rekreasi yang memuat wawasan edukasi. Tak heran banyak keluarga yang berkunjung ke sini. Mereka tidak hanya menonton aneka satwa yang ada, tapi juga menikmati kesejukan alam yang ditampilkan kebun binatang yang ada di Jakarta Selatan ini.

12948361641495855434
Binatang2 yg bersahabat

Di taman seluas 145 hektare, orangtua dapat mengenalkan jenis-jenis hewan koleksi kepada anak-anaknya. Diantara pepohonan besar nan rimbun serta udara yang sejuk, menjadikan kawasan ini sangat asri dan nyaman. Pengunjung pun bisa merasa nyaman berkeliling meski matahari sedang tepat di atas kepala.

Sekitar 90 persen koleksi hewan yang di miliki adalah satwa asli Indonesia. Di setiap kandang, terdapat informasi tentang satwa penghuninya, sehingga membantu dan menambah wawasan pengunjung tentang jenis dan asal hewan yang di lihatnya.

Ada sebuah kolam / danau untuk ‘bersenda gurang’ burung2 pelikan ini. 

1294836362633593202
Kolam di KBR

Pengunjung membludak biasanya pada akhir pekan atau saat libur, pada hari-hari tersebut, pengunjung –khususnya anak-anak– dapat menunggang gajah, delman, atau perahu. Salah satu tontonan yang sangat menarik perhatian para pengunjung adalah orangutan yang mengelilingi kebun binatang dengan menggunakan delman.

Selain itu, pengunjung dapat berpiknik di alam terbuka. Mereka bisa menggelar tikar sementara anak2 bisa bersepeda keliling KBR. Sepedanya bisa sepeda tandem, untuk anak2 bahkan juga dewasa.

12948365441867919821
129483665197009778

Saya sering kesana pada saat Sabtu sore, bersama anak2 saya dan sahabat, menyewa sepeda tandem dan bermain vigorboard / otopet untuk berkeliling sambil bercerita. Apalagi, saya memang suka binatang dan pohon2an, sehingga saya menjadikan berkeliling sepeda untuk ajang survey pekerjaan bila clien membutuhkan suatu konsep ttg ‘rekreasi’ ….. 

Sejarah Kebun Binatang Ragunan
 
Sejarah keberadaan Taman Margasatwa Ragunan dimulai dengan berdirinya kebun binatang pertama yang bernama Planten En Dierentuin tahun 1864, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Saat itu Planten En Dierentuin dikelola Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.

Keberadaan kebun binatang di kawasan Cikini ini tak lepas dari peran Raden Saleh, pelukis terkenal Indonesia. Seniman yang karyanya banyak dipuji seniman Eropa ini, menghibahkan tanah miliknya seluas 10 hektare sebagai tempat berdirinya kebun binatang pertama di Indonesia tersebut.

Nama Planten En Dierentuin kemudian berubah menjadi Kebun Binatang Cikini pada 1949. Kemudian kebun binatang ini dipindahkan lokasinya pada 1964 ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tanah seluas 30 hektare yang diperuntukkan bagi kebun binatang yang baru ini, merupakan hibah dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Secara resmi Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 22 Juni 1966 meresmikannya dengan nama Taman Margasatwa Ragunan. Dalam perjalanannya, namanya sempat berubah menjadi Kebun Binatang Ragunan, dan akhirnya kembali dibakukan sebagai Taman Margasatwa Ragunan.

Kini, kebun binatang yang terlengkap di Indonesia ini telah mengalami perluasan. Areanya kini berkembang mencapai 140 hektare, memiliki satwa sekitar 295 spesies, berikut 4.040 spesimen. 

12948368571875524433
12948371831863215576

 Pengembangan pepohonan yang sangat dibutuhkan warga Jakarta, untuk ‘menyerap’ karbondioksida yg sangat berbahaya bagi manusia.

Pengembangan zona
KBS merupakan asset nasional. Selain memiliki fungsi urama sabagai kebun binatang dan tanaman untuk Jakarta, juga merupakan salah satu ruang terbuka hijau yg harus tetap dipelihara keberadannya.

Dawasa ini Yayasan KBR selalu berbenah diri untuk mengembangkan sarana2 yg ada, termasuk program penataan habitatnya. Salah satu yg digarap adalah pengembangan zona padang rumput dan padang pasir. Koleksinya adalah flora fauna yg merupakan pencermnan dari habitat kawasan tersebut. 

1294837259382632151
1294837291327758567

KBR benar2 merupakan konsep idealis untuk menjadi paru-paru kota Jakarta, seperti Central Park di New York. Dan yang harus kita lakukan adalah : menjaga KBR ini selalu hijau, tamanan2 /pohon2 serta binatang2 selalu dalam kehidupannya yg nyaman untuk keseimbangan ekosistim.

Tags: ,

0 Responses to “'Kebun Binatang Ragunan' : Konsep RTH yang Idealis”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks