Sabtu, 06 November 2010

Manyikapi dan ‘Berteman’ dengan Stroke (1)



Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan ‘Berteman’ dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan…( Bagian 1 )

Aku tidak mau bicara soal “kata dokter”, “kata referensi”, “kata orang2 yang pernah stroke”. Aku cuma mau sharing, aku Cuma mau berbagi, bagaimana aku stroke dan apa yg aku rasakan, apa yg aku inginkan, apa yg aku hadapi untuk mada depan aku sendiri. Bukan aku tdk mau berbicara apa yg orang2 lain inginkan, apa yg orang lain rasakan ttg stroke, tapi aku ingin berbagi rasa - lebih berbagi masa depan  - dan barbagi keinginan.  Bahwa kesaksianku, tidak akan  bicara njelimet, karena sudah banyak pakar yg bicara bnyk soal itu. Kesaksian aku lebih benar2 ingin berbagi …..

Sudak kira2 11 bulan aku menghadapi keadaan pasca stroke dan sekarang, walau belum 100% sembuh, aku sudah bekerja lagi sejak 5 bulan lalu. Aku dilahirkan di tengah2 keluarga hipertensi. Dan aku mmg di vonis hipertansi sejak 4 tahin lalu dan harus minum obat setiap hari seumur hidup …..

Akhir tahun 2009, aku berlibur di USA dengan keluarga inti : orang tua, aku dgn 2 anakku, adikku dgn istri dan 1 orang anaknya dan kita tinggal di rumah adikku yg lain di Dallas. Dan mmg kami hamper setiap tahun berlubur disana.  Dan Desember 2009 adalah hari2 kerja yg sangat berat dgn deadline yg sangat ketat. Aku bersama tim, harus menyelesaikan proyek besar dimana aku sebagai tim arsiteknya. Meskipun aku senang bekerja spt ini, tapi krn deadline yg sangat ketat, sehingga aku menjadi sangat stress. Dan sejak aku bekerja sebagai arsitek proyek sejak 16 th lalu, deadline proyek sangat menjadi momok.

Setelah kami berlibur selama 3 minggu di Dallas - Texas dan 2 minggu di California, minggu terakhir ini kami habiskan di San Fransiscp, lalu ke Las Vegas dan akan pulang ke Jakarta, pertengahan Januari 2010. ‘Nuansa’ hatiku : bahagia dan fresh! Bersama keluarga, anak2 dan sahabat2 disana menjadikan aku segar setelah kita sama2 bekerja mengejar deadline. Dan aku bangga dgn pencapaianku tahun ini. Aku bahagia …..
Pagi itu, 8 Januaru 2010 di suatu hotel di San Fransisco, tiba2 aku terbangun jam 3 pagi, kebet pipis - soalnya dingin sekali … hihihi ;p … Aku tidur di 1 kamar buat berempat. Aku di 1 bed dengan anak perempuanku yg SD, 1 bed lagi anak laki2 ku yg SMP bersama mamaku. Oya, aku itu orang tua tunggal dari 2 anak ABG. Begitu aku mau duduk sebelum ke toilet, tiba2 aku terjatuh dari bed. Kepalanya ‘berat’ sekali. Begitu aku ingin berdiri, tiba2 aku merasakan separo tubuh kananku tidak bisa di gerakkan! Aku mencoba menggerakkan semua anggota tubuh kananku, tapi sia2 dan aku langsung berteriak2 memanggil mamaku dengan suara yang mulai tdk jelas ….. aku lumpuh separi tubuh kanan …..

Papa, adik2ku dan semua keluarga benar2 terpukul melihat keadaanku. Waktu itu, aku tidak pernah pingsan dan aku benar2 melihat semuanya : papa yg sibuk menelepon 911 melalui hotel dimana kami tinggal. Adikku mencari rumah sakit terdekat. Puji TUHAN ….., mukaku ternyata tidak merot ….. Dalam kira2 10 menit, tim 911 datang dengan membawa 9 orang besar, ambulance, polisi, dokter rumah sakit dan branweer. Aku diprsiapkan untuk dibawa ke rumah sakit terdekat, sebuah rumah sakit Katolik yang nyaman …. Adik2ku berangkar mempersiapkan tempat di rumah sakit itu. Papa mengiringi aku dalam ambulanca. Mama tetap di hotel mengurus anak2ku dan keluarga adik2ku ……

Di rumah sakit itu, dalam waktu sekitar 15 menit, hasil MRI sudah ada ( luar biasa cepat! ), sebelum papa sempat memikirkan tindakan apa yg akan dilakukan oleh tim dokter disana! Aku pendarahan otak, di otak sebelah kiri ( dan kelumpuhan bersilang, di tubuh sebelah kanan ) Tapi tiba2 seketika itu juga pendaharahan otakku behenti! Ketika papa menanyakan ke tim dokter : ” Bagaimana langkah selanjutnya, apa kepalaku akan dibedah?” Sekali lagi, Puji TUHAN … !! Jika pendarahan itu tidak berhenti, kepala ku harus dibedah untuk menghentikan pendaharan di otakku ….. Duhhhh, ngeri membayangkannya …..
Aku stroke, lumpuh separo tubuh kanan dan tidak  bisa bicara sama sekali ……

Hari pertama, aku masih di ICU. aku sama sekali tidak bisa bicara. Tapi aku merasa otakku normal, ingat semua, mau cerita banyak, tetapi aku tidak bisa bicara. Dan aku tidak merasa sedih sama sekali ….. aneh sekali ….. padahal semua keluarganya menangis, malah aku mengusap2 pipi anak2ku dan mereka menangis ….. Memang hari pertama ini, aku merasa ‘aneh’ dan setelah aku sembuh, semua keluargaku mengatakan, bahwa aku memang ‘aneh’ ….. sedikit bingung dan sama sekali tidak menangis, malah selalu tersenyum ….. Anak2ku mengusap2 tanganku terus, seakan menguatkan … aku ingat nama2 anak2ku, nama2 adik2ku, tetapi aku sama sekali tidak bisa mengucapkannya …..

Hari kedua, aku mulai bisa menyebutkan nama anak2ku. Aku mulai berusaha untuk bicara, walau susah sekali … di telinga ku aku memanggil dengan fasih, dengan kata2 biasa … tetapi ternyata, aku hanya bicara dengan bahasa bayi/bahasa alien/bahasa roh atau bahasa2 yg aneh … Di benah ku aku sudah mengucapkan kata2 yg aku mau ucapkan, tapi ternyata - walau aku merasa aku ‘bicara’ - aku tidak ‘bicara’ aku ‘bicara dengan bahasa bayi …..

Hari ketiga, aku mulau mencoba untuk berkonsentrasi, untuk belajar bicara. Lidahku terasa ‘kelu’, benar2 ‘kelu’, susah untuk bicara ….. uuuuuhhhhh…… coba bayangkan, seorang Christie, yg sangat crewet, selalu bercerita, member kuliah didepan kelas, mengajar teknik pesentasi ( bahasa/bicara harus fasih ), sekaranga ini - boro2 cerewet, mau panggil anak2 ku saja aku tidak bisa - Tapi walau bagaimanapun, karena aku orang yg ceria, aku selalu tersenyum … Dan aku mmg merasa ‘aneh’ sekali … karena aku benar2 tidak merasa sedih, tidak juga merasa khawatir, tidak merasa terteka … aku merasa selalu bahagia … aneh sekali, aku kan stroke ….. (???)

Hari keempat, aku memindahkanku dari ruang ICU y g mengerikan. Selang2 memang masih menempel ditubuhku. Sebelum aku keluar dari ICU, aku diminta untuk mencoba minum dari gelas ( selama ini hidupku dari infus ). Ternyata aku sama sekali belum bisa minum …L Pertama kali mencoba minum, aku tersedak hebat. Rupanya tenggorokanku juga ‘lumpuh’ separo … Aku selalu memcoba minum tetapi selalu tersedak … seperti bayi pertama kali minum memakai botol susu … Tapi aku benar2 tidak merasa sedih … Aku cuma tertawa …. Aku selalu tersenyum …..

Satelah aku sembuh, aku benar2 tahu keadaanku wakti itu. Aku di vonis pendarahan di otak kiri. Kira2 20% otak kiriku terendam darah. Strokeku karena hipertensi  ( factor genetic  ), makanan (  factor external ) dan ‘tekanan’( factor external ). Faktor genetic tidak bisa dirubah. Semua keluargaku hipertensi. Dan aku sudah divonis hipertensi sejak 4 tahun lalu. Tapi aku memang bandel. Aku sering tidak cek ke dokter kalau obatnya habis. Aku selalu tidak mematuhi segala perintah dokter. Dan karena sedang berlibur, aku sering tidak minum obat …..
Faktor external bisa dicagah, tetapi aku memang tidak mencegahnya ….. J. Aku suka sekali makan. Apalagi seafood, kambing, bebek, babi … semua yg mengandung kolesterol, aku suka sekali, hihihi … Dan karena mmg aku kerja bia sampai pagi jika sedang deadline, aku berpikir : “Ga apa2 aahhh, toh aku butuh kekuatan kan?”. Setelah aku bercerai, aku benar2 ‘menikmati hidup’ untuk melupakan masalah2ku. Setiap hari aku kerja sampai paling tidak jam 9 malam, baru jalan dari proyek. Lalu 3 hari sekali aku berenang/fitness setelah jam 9. Jam 12 baru sampai rumah, lalu buka laptop sampai jam 2 pagi. Jam 5 aku harus membangunkan anak2ku, menyryh mereka mandi, makan dan berangkat ke sekolah. Setelah itu, jam 7 aku mengajar/kuliah sebelum ke kantor/proyek. Dan 2x seminggu aku selalu mang-ut ke café atau mendengarkan music bersama2 temanku …. Aku benar2 ‘menikmati hidup’ … aku benar2 bahagia …..
Kembali lagi ttg stroke : Otak manusia terdiri dari 47 area ( Brodmann Areas ). Seorang penderita stroke, satu area atau beberapa area yg terkena pendarahan/penyumbatan, tergantung tekana darah yg dideritanya. Strokeku cukup parah, jadi imbasnya memang banyak, gerap/lumpuh separo tubuh, bicara/bahasa dan keseimbangan …..
Bicara tentang ‘keseimbangan,’sejak terkena stroke, aku selalu “bergoyang”. Coba bayangan : kita berjalan diatas kapal yang oleng, kita melihat semua ‘bergoyang’ kan? Dan kepala kita bisa pusing ….. Coba yg lain : bayangkan kita dakocan. Tahu kan dakocan? Atau tahu boneka didepan restaurant Hoka Hoka Bento? Kepala boneka itubergoyang terus. Itulah aku sekarang, dan masih bergoyang sampai sekarang …..
Faktor ‘tekanan’ sangat berpengaruh terhadap otak. Masalh keluarga banyk sekali membuat aku mmg tertekan. Belum lagi masalah pekerjaan.Inilah sedikit banyak yg jadi mencetus aku stroke ini. Aku sadar, TUHAN bukan mau mencobai aku. Tetapi TUHAN menegur aku. Banyak menasehati aku untuk istirahat, untuk seimbang dalam hidup, untuk mengikuti nasehat dokter. Tapi aku sama sekali tidak menggubris. Aku terlalu menikmati hidup. TUHAN mmg menegur aku, tapi TUHAN juga menyayangi aku … TUHAN mau menolong aku … Terima kasih, TUHAN …..

Aku belum bisa makan dan minum. Pertama kali minum, aku langsung tersedak. Dokter meberikan es krim. Tetap tersedak. Akhirnya aku berhasil makan es krim. Makan yang saya suka, tidak boleh sama sekali. Cuma boleh rebus2an : sayur,daging ayam yg putih ( aku paling ga suka! ) dan buah2an.Aku sadeh. Berat badanku pun turun 12 kg selama 12 minggu setelah stroke …..
Orang2 yg mencintaiku ada di sekeliling aku sewaktu aku “melihat” pertama kali. Bagitu aku keluar dari ICU , itulah hari2 yang tidak akan aku lupakan …..

131390652677858084

Hari2 kemudian, aku mulai berusaha memahami ‘apa yg ada di otakku’. Apa yg terjadi padaku, tidaklah penting. Tetapi ‘ apa yg harus aku lakukan’, aku harus menata masa depanku, mulai aku pikirkan. Tidak, aku tidak berpikir keras, tapi aku Cuma berussaha  untuk bisa melakukan kebutuhan hidup, seperti : makan, minum dan membersihkkan diri. Memang belum bisa sempurna, tapi paling tidak aku mulai memikirkannya.
Tim dokter member terapi untukku : terapi fisik untuk belajar berjalan / bergerak dan terapi bahasa / bicara dan menulis, seperti anak 1 tahun yg belajar berjalan dan seperti anak kelas 1 yg belajar menulis ….. L. Bisa dibayangan? Tapi aneh ….. aku tetap riang gembira dan bahagia ….. tetapi seakan2 aku tidak peduli, sejak aku stroke di benak ku : “Uuuuhhhh, aku stroke ya? Masa bodo, aku pasti sembuh koq ….. sebodooooooo …..aku bahagia koq …… TUHAN sayang aku koq ……”.

Terapi bicara buat aku, diberikan seorang ibu2 tua, Ms Ellen berdua dengan Ms Randy. Dia mengajarkan aku bicara, sekali lagi : b.i.c.a.r.a……. b.i.c.a.r.a …….. Bayangkan, aku itu seorang yg cerewet, cerewet sekali. Astagaaaaa, boro2 cerewet, memanggil anak2ku dalam 1 kata saja, aku tdk bisa! Aku belajar dalm bahasa Inggris ( setelah di Jakarta, aku tidak bicara bisara bahasa Indonesia, aku harus belajar lagi …. Ini bukti otakku benar2 norma…… ;p ).Walau aku tetp mengerti kedua bahasa itu tapi aku tdk bisa bicara ….. Setelah bisa melafalkan abjad : a b c d e f g …. Therapist memberikan beberapa kata untuk dibaca : cat, dog, ball, spoon, dll ….. J Aku ingat pertama sekali balajar bahasa Inggris ……, hihihi J. Dan aku benar2 bahagia …..aneh kan??

Terapi menulis tangan kiri benar2 membutuhkan kesabaran yg bukan main. Ternyata tangan kiri berbeda dgn menulis menggunakan tangan kanan. Coba saja kalian menulis menggunakan tangan kiri ….. benar2 aneh rasanya. Bila di benak aku ingin menulis : h.o.s.p.i.t.a.l., ternyata yg aku tulis : h.o.n.g.s.p.i.s.t.a.g. …… hihihihihi ….. :) benar2 bingung, ajaib sekali otak itu. TUHAN memang luar biasa …….Dan ternyata, setelah stroke, otak saya bermasalah dengan angka. Semua password lupa, pada waktu itu : Blackberry / iPhone, termasuk password Facebook ….. J

13139066381307694325 
Ms Ellen mengajarkan aku membaca.

13139066961725216205
Terapi music bisa membuat aku tenang. Harpa ….. !!! Aku uka sekali !!!! Benar2 luar biasa …… terapi music 2x seminggu. Aku benar2 dimanja …

Terapi fisik berat. Benar2 berat. Tubuh kanan aku benar2 tidak merespon. Dan ‘kebas’ 100%. Tidak merasa sama sekali. Aku di bed tidak bisa bergerak. Tetapi terapistku mmg luar biasa. Dengan kesebarannya, aku diajari untuk duduk di bed, duduk di kursi, duduk di kursi roda ….! Sikat gigi, berdiri …. Luar biasa!!! Walau tubthku tidak merasakan sama sekali, aku bisa menggerakkan anggota tubuh kanan ku! Puji TUHAN ….. !!! Setelah aku bisa duduk di kursi roda, aku selalu minta didorong berkeliling rumah sakit. Aku masuk satu ruang ke ruang, kantin dan semua ruangan. Itu pertama kali aku bertemu dengan orang2 selain keluarga, tim dokter, bruder ( nurse laki2 ) dan therapist …. TUHAN benar2 sayang aku …..
Sudah dua minggu aku di rumah sakit ini, tim dokter sudah membicarakan untuk mengirim aku pulang ke /Indonesia. Kita tahu, sakit di Amerika itu mahal sekali. Dan aku tidak menyangka bahwa akan sakit disana. Aku memang punya asuransi. Tetapi TUHAN memang luar biasa! Aku memang ditegur TUHAN, tetapi TUHAN menolong aku. Aku ikut asuransi perjalanan ( travel insurance ). Sekeluarga untuk 4 orang hanya US$ 100. Kami berangkat 3 keluarga : papa mama, keluarga ku ( aku dan 2 orang anak ) dan keluarga adikku dari Bali ( adikku, istrinya dan anaknya = 3 orang ). Jadi total US$ 300. Tetapi aku bisa claim asuransi AIG sebanyak US$ 100,000 ditambah biaya lain2 sebanyak US$ 43,000. Jadi total claim aku sebanyak US$ 143,000 !!! Dan yg paling luar biasa, kami tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk sakitku !!! Dan claim kami cepat sekali ….. Luar biasa !!! Puji TUHAN ….. segala PujiSyukur kami naikkan kehadirat MU, TUHAN ku ……

1313906768129946205

Menatap masa depan ….. aku melihat dari jauh Golden Gate. Padahal orang lain tidak melihat karena terlalu kecil. Tapi aku bisa melihat. Bukti lagi. Mataku sehat dan normal …..

Masalah pemulanganan aku ke Indonesia, benar2 membuat kami tidak bisa berkata2. Semua adalah pengaturan TUHAN saja.vAku ditemani bruder Frank dari Alaska yg khusus untuk mengantarkan orang sakit / travelling ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Asuransi AIG yang membayar.
San Fransisco terkenal untuk makanan laut. Aku penggemar seafood, apalagi kepiting. Siang hari aku stroke, kami berniat makan seafood di Pier 39, tempat langganan kita. Kepitingnya besar2 dan masakannya nikmat, hmmm ….

Hari2 terakhir aku di rumah sakit ini, membuat aku sedikit sedih. Aku dikenal di rumah sakit ini karena aku selalu tersenyum dan tertawa, padahal aku stroke berat. Dan aku sama sekali tidak pernah menangis. Aneh sekali ….. apa yang membuat aku seperti itu? Apakah karena ada susunan otakku yg berubah?  J….. entahlah, tapi yg jelas aku benar2 bahagia ….. mungkin ini yg membuat aku sembuh …..

13139068451835735946
Bersama sahabatku : bruder Daniel, yg selalu membantu aku, menemaniku kalau aku tidak bisa tidur …..
1313907027501008614
Ini bruder Frank, yang menemaniku dari USA ke Jakarta. Seorang bruder yg luar biasa ….. Bruder Frank adalah nurse laki2 yg berpengalaman, berumur 66 tahun dan sangat perhatian.

Perjalananku bersama adikku dan bruder Frank akan aku tulis pada “Bagian 2″ tulisan ini. Itu perjalana ku yang tak terlupakan ….. Terima kasih TUHAN ……
………. Bersambung ………



13096071791943036955

Tags: ,

0 Responses to “Manyikapi dan ‘Berteman’ dengan Stroke (1)”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks