Senin, 10 Januari 2011
Berkuda Bersama ‘Lucky Luke’ di Fort Worth - Texas
Senin, 10 Januari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Adikku tinggal di Irving, Dallas. Dari kota itu, berkendaraan ke Fort
Worth hanya 1 jam. Biasanya, setelah pulang Gereja ( Gereja kam di
Arlington, Cuma ½ jam ke Fort Worth ), kami berjalan2 di Fort Worth,
karena buat aku benar2 menyiratkan sejarah masa lampau Amerika.
Sejarah Fort Worth :
Fort Worth adalah kota terbesar ketujuh di Amerika Serikat dan kota
terbesar kelima di negara bagian dari Texas . Terletak di tepi timur
West Texas , kota ini adalah pintu gerbang budaya ke Barat Amerika dan
mencakup hampir 780 km. Menurut perkiraan sensus 2010, Fort Worth
memiliki populasi 727.575. Diperkirakan bahwa pada tahun 2030 itu akan
memiliki 1.211.665 penduduk. Kota ini merupakan pusat ekonomi dan budaya
terbesar kedua Worth-Arlington Dallas-Fort wilayah metropolitan.
Kota ini didirikan pada tahun 1849
sebagai pos Angkatan Darat pada tebing yang menghadap ke Sungai
Trinitas. Fort Worth masih mencakup warisan Barat dan arsitektur
tradisional pada awal sejarah Amerika.
Fort Worth mulai dari kota yg sepi
sampi menjadi sebuah kota yg ramai, jalan berdebu yang jutaan kepala
sapi didorong Utara ke pasar. Fort Worth menjadi pusat ternak, dan
kemudian, industri peternakan. Lokasinya di Old Chisholm Trail, membantu
mendirikan Fort Worth sebagai pusat perdagangan dan ternak dan
mendapatkannya julukan “Cowtown” / kota sapi.
Selama 1860-an Fort Worth menderita efek dari Perang Sipil dan
Rekonstruksi . Uang jatuh sampai yang terendah dan kekurangan pasokan
terbebani warga. Secara bertahap, namun, kota mulai bangkit kembali.
Dengan 1872 Samuels Yakub, William Jesse Boas, dan William Henry Davis
telah membua toko-toko umum. Tahun berikutnya Khleber M. Van Zandt
didirikan Tidball, Van Zandt, dan Perusahaan, yang menjadi Fort Worth
Bank Nasional pada tahun 1884.
Kedatangan kereta api yang mengantarkan ke dalam era pertumbuhan yang
menakjubkan untuk Fort Worth sebagai migran dari Selatan yang dilanda
perang hancur terus membengkak penduduk dan kecil, komunitas pabrik dan
pabrik yang dihasilkan untuk bisnis yang lebih besar. Dijuluki julukan
baru, “Ratu Kota Padang rumput”, Fort Worth menyediakan sebuah pasar
regional melalui jaringan transportasi yang terus meningkat.
Mulailah datang beberapa masalah. Fort Worth memiliki kemampuan untuk
memajukan peternakan dan menjual ternak2 mereka pada ‘hari pasar’.
Mereka harus pada ketentuan dari pedagang lokal, mengunjungi “saloon”
untuk berjudi dan mabuk-mabukan, kemudian berlari ke arah utara dengan
ternak mereka dan berjudi lagi dalam perjalanan mereka kembali.
Saloon / bar, tempat cowboy beristirahat. Pada jaman modern ini, para cowboy beristirahat mengan mengendarai moge / motor gede, biasanya Harley Davidson.
Hotel Stockyard, sehotel di Fort Worth yg sarat dgn sejarah. Sayang, hotel penuh dan tidak bisa memotret di dalamnya ( mungkin ada acara/ seminar ).
Kejahatan merajalela. Penembakan, perampokan dan perkelahian terjadi
tiap malam . Cowboys bergabung dengan beragam pemburu kerbau,
orang-orang bersenjata, petualang, dan bajingan. Terlihat kota yang
penuh kesemrawutan.
Bertemu dengan ‘Lucky Luke’ modern, seorang penjaga keamanan salah satu hotel di Fort Worth. Dia meminjamkan pistolnya kepadaku ….. :)
Sejarah Fort Worth, Texas di Amerika Serikat erat terkait dengan sejarah
Texas Utara dan sejarah perbatasan Texas. Dari sejarah awal sebagai pos
dan penghalang terhadap penduduk asli Amerika, ancaman, lalu tempat
untuk peternak2 lokal, ternak kota, untuk zaman modern sebagai pusat
perusahaan dan kota telah berubah secara dramatis meskipun masih banyak
hari ini melestarikan warisan dalam modern budaya.
Seorang cowboy yang menggembalakan ternak2. Dia menceritakan, bagaimana seorang cowboy bekerja …..
Pada tahun 1873 didirikan dewan Fort Worth dengan pemerintah walikota, dan WP Burts pertama menjadi walikota kota.Arsitektur Fort Worth :
Jaman cowboy, mempunyai arsitektur yang
khas. Selalu terdapat Gereja, saloon / bar, dan toko2 yg menjual
berbagai kebutuhan rumah tangga. Rumah2nya jauh dari kota ( coba ingat2,
film Little House in the Prairie ). Rumah2 itu mempunyai tanah yg luas
dan masing2 mempunyai tanaman dan ternaknya sendiri2. Jika ‘hari pasar’
tiba, masing2 membawa hasil ternaknya / panenannya untuk dijual ke
pasar.
Arsitektur di Fort Worth benar2
dipertahankan kelestariannya. Dari bangunan2nya ( hotel, saloon / bar,
toko2, ranch ternak, stasiun kereta apinya sampai materialnya ; bahan
bangunannya, jalan2nya dll.
Jalannya ini menggunakan conblok kuno, tetapi kekuatannya tidak diragukan lagi.
Bangunan2nya
asli, hanya selubung luarnya merupakan bangunan baru untuk melindungi
cuaca buruk. Materialnya asli, hanya di cat dan diperbaiki. Bila memang
materialnya sudah rusak, akan diganti menyerupai aslinya.
Ini jalan kereta api kuno.Bangunan2
dibelakangku, adalah bangunan2 asli, hanya ‘selubung’ diatasnya adalah
bangunan baru ( atapnya ) untuk melindungi dari cuaca buruk.
Barb-Q di belakangku sudah ada sejak 1
abad yg lalu, tetapi sekarang dipermodern. Bangunannya asli, seperti yg
lain, selubung atasnya untuk melindungi cuaca buruk.
Aku dan keluargaku sering benar2 ‘terpikat’ melihat kenyataan : bahwa beginilah kehidupan masa jaman cowboy, secara kami senang cerita / filmcowboy dan ‘Lucky Luke’. Aku membayangkan, Lucky Luke selalu bersama dengan kudanya Jolli Jumper, setelah selesai memenjarakan Dalton Bersaudara, dia beristirahat di sebuah saloon / bar dan Jolli Jumper di ikat didepan saloon / bar tersebut.
Tags: Jalan-Jalan
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Berkuda Bersama ‘Lucky Luke’ di Fort Worth - Texas ”
Posting Komentar