Rabu, 29 Mei 2013

Ah, Ternyata Keterbatasanku Mulai Membuat Orang Lain ‘Terhalang’



By Christie Damayanti


13698022551348975524
forum.familyfriendpoems.com

Ah, ternyata ‘keterabatasan’ku mulai membuat orang lain ‘terhalang’ masa depannya. Judul itu ternyata memang benar, sebenar2nya …..

Aku memang terluka. Aku memang hanya seorang perempuan yang dalam keterbatasan ( cacat? ) yang sekarang tidak mampu berbuat apa2 secara fisik. Benar, pemikiranku dan hatiku memang masih jauh kedepan, untuk keluargaku, anak2ku dan banyak orang. Tetapi dengan keterbatasan fisikku, aku harus ditemani oleh orang lain! Pun hanya untuk sekedar berjalan, aku harus me nggandeng orang lain karena kaki kananku yang lumpuh …..

Benar kata papa sebelum beliau menghadap Tuhan kita. Papa pernah berkata, bahwa aku harus mandiri, benar2 mandiri. Mulai dari bangun tidur, kehidupan privacy dan toiletteries ku, makanku atau menyiapkan kegiatanku, aku harus bisa sendiri ( ah, seperti anak kecil ya, yang belajar untuk ‘hidup’ ). Lalu aku harus bisa mempersiapkan masa depanku, SENDIRI, karena aku mempunyai 2 orang anak dan aku hanya sebagai single parent, kata mendiang papa …..

Tetapi bagaimana? Aku sangat berusaha untuk mandiri. Dengan 1 tanganku ( sebelah kiri ) dan 1 kakiku ( juga sebelah kiri ), aku sangat berusaha melakukannya sendiri. Sungguh! Aku tidak main2 dengan itu. Karena itu hidupku! Karena itu masa depanku! Karena aku sangat sadar, siapa yang bisa membantu aku untuk sekecil2nya dalam hidupku? Aku sendiri! Bukan keluargaku, bukan anak2ku, bukan papaku! Aku sendiri yang bisa dan harus bisa! Dibantu doa dan aku yakin bahwa Yesus akan setia mendampingiku …..

Lebih dari 3 tahun aku belajar mandiri dan 3 bulan lalu papa dipanggil Tuhan. Aku terpuruk. Tidak ada lagi yang selalu bisa menemaniku. Sampai akhirnya aku sangat sadar bahwa kata2 papa benar adanya untuk aku bisa mandiri …..

Tetapi apa mau dikata? Kelumpuhan dan kecacatanku secara fisik sangat nyata! Ketika aku berada di rumah, aku sudah mampu mandiri, walau beberapa kegiatan privasiku harus dibantu oleh orang lain. Seperti memakai dan melepas baju kaos atau memakai bra. Juga mambawa jinjingan atau tas apapun karena jika aku membawa jinjingan sekecil apapun ( kecuali yang bisa aku masukkan ke dalam kantong baju atau celana ), kesetimbangan tubuhku akan bermasalah. Tubuhku akan goyah dan bisa saja terjatuh. Dan walau aku hanya memegang handphoneku di tangan kiriku, akupun tidak bisa menggandeng orang lain yang menuntunku berjalan. Alhasil, aku benar2 harus ‘free’ dengan bawaanku, dan menggandengorang lain untuk berjalan …..

Ketika lama kelamaan semuanya menjadi biasa dengan keadaanku. Tetapi seorang sahabat mulai dengan pemikiran2 tentang keterbatasan fisikku. Dan kata2nya membuat aku terluka, seakan2 pelayananku tidak maksimal. Tidak apa2. Inilah aku, seorang perempuan insan pasca stroke dengan kelumpuhan 1/2 tubuh sebelah kanan. Aku tetap akan melayani. Aku akan tetap berpikir jauh ke depan untuk keluargaku dan banyak orang. Mungkin aku hanya bisa menulis di kursiku. Mungkin aku hanya bisa mengetik di Blackberry ku, mungkin tulisan2ku tetap bisa membuat banyak orang terinspirasi. Tetapi aku tidak bisa berbuat banyak dengan keadaan fisikku.

Terima kasih untuk sahabat yang sudah meluangkan waktunya untukmembantuku. Apalagi ketika kalian benar2 menemaniku dari bangun pagi, mengurus privasiku, membawakan barang2ku sampai tidur malam waktu di Yogyakarta. Terima kasih mba Vema dan mba Dewi. Kalian tahu kan, betapa susahnya aku untuk mandi? Untuk memakai dan membuka kaos? Bahkan sekedar untuk mengambil makanan pada saat makan pagi? Bayangkan hidupku seperti itu. Tapi itulah kenyataan di hadapanku …… Terima kasih kalian sudah membantuku …..

Hatiku sungguh terluka ketika ada yang mengungkit2 keadaanku. Ya, aku memang cacat, tetapi aku juga mempunyai harga diri. Jika kegiatanku yang membuat banyak orang merasa terhalang dengan kecacatanku, maafkan aku ya. Walau kegiatan inipun merupakan kegiatan untuk melayani ( masa’ aku melayani tapi harus dilayani karena cacatku? ) Dan aku tidak mengambil keuntungan apapun dari kegiatan ini dan aku tidak minta ‘uang lelah’ ( justru aku tetap bisa mempersembahkan untuk Tuhan ). Keuntunganku hanya mendapatkan pengalaman untuk pelayanan2 berikutnya. Aku hanya ingin melayani dan berbagi …..

Ya, aku memang harus tahu diri. Ketika sebagai insan pasca stroke yang lumpuh ½ tubuh, tidak seharusnyalah aku ikut2an dengan orang2 lain yangnormal dan luar biasa untuk berkegitan. Aku pantasnya hanya bisa duduk di kursiku di kantor, merasakan ‘kenyamanan’ dengan ‘kemewahan’. Aku tidak sepantasnya ikut2an meminta ‘jatah’ untuk berkegiatan. Biarlah orang2 normal yang luar biasa lah yang lebih berbobot untuk melayani. Aku mungkin aku hanya bisa melayani lewat tulisan2 saja, lewat kata2 mutiara saja. Ya, mungkin itulah aku, untuk itulah aku ada sekarang, membuat tulisan2 yang menginspirasi banyak orang, bukan berkegiatan secara fisik …..

So? Jika ada sahabat yang ingin aku datang di sebuah kegiatan, aku sangat ingin, apalagi kegiatan berbagi dan melayani. Aku tidak pernah dan tidak akan meminta ‘uang lelah’. Tetapi aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku, setidaknya untuk aku gandeng dan untuk membawakan tasku. Jika tidak bisa, mohon maaf untuk aku tidak bisa datang, walau aku sangat ingin datang ……

Benar kata papa, hanya Tuhan Yesus yang selalu bisa menemani dan menolongku. Aku tidak bisa berharap dari orang lain. Berserah dan bersyukur, tetap merupakan kunci imanku. Luka hatiku, aku yakin akan sembuh dengan sendirinya dan Yesus akan memancarkan sinar wajah NYA untuk aku dapat berpegang dan berjalan …..

Terima kasih, sahabat.

Tuhan Yesus akan mengambil alih hidupku untuk aku persembahkan kepada NYA lewat pelayanan2ku ……

Salam dan doaku untuk semua sahabat …..


Tags:

0 Responses to “Ah, Ternyata Keterbatasanku Mulai Membuat Orang Lain ‘Terhalang’”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks