Selasa, 01 Januari 2013
Diskon? Berhati-hatilah
Selasa, 01 Januari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Barang diskon???
Dimanapun, siapapun,
terutama kaum perempuan pasti suka barang diskon-an. Khusus barang2
fashion, lho, bukan barang2 diskon makanan. Artinya, sebagian besar dari
kita, justru kaum perempuannya, sama sekali tidak peduli, apakah barang
tersebut merupakan barang atau stok lama, atau barang2 ‘cacat pabrik’,
atau karena sedikit rusak atau barang2 yang sudah hampir habis masa
berlakunya atau out-of date, dan sebagainya.
Dari pengamatanku, barang2 diskon di
indonesia, sebagian besar adalah barang2 lama yang sudah out-of date.
Pun, aku juga mengamatii bahwa barang2 diskon di Indonesia, ( kayaknya )
barangnya di naikkan sekian persen sebelum didiskon, sehingga si
produsen atau tokonya, tidak terlalu ‘rugi2 amat’. Tidak semunnya memang,
tetapi aku sering menemukan barang2 disebuah departemen strore terkemuka
menggelar diskon besar2an, yang seharusnya harga barang2 dan diskonnya
sama dengan departemen stroke yang sama dimanapun.
Tetapi aku menemukan
barang2 yang sama, ternyata harganya berbeda. Dan setelah aku menemakan
pada si pramuniaga, dia mengatakan bahwa harga barang tersebut berbeda
karena departemen strore nya berbeda! Tergantung kebijaksanaan si toko
tersebut! Aaahhh, masa sih ???
Jujur, aku jarang membeli barang2
diskon-an. Aku membeli jika memang aku membutuhkannya dan jika aku
mencari barang fashion, aku mencari yang benar2 bermutu sebagai yang
aku inginkan. Dulu ketika aku masih mahasiswa, apalagi ketika aku
belajar di negeri orang, aku merupakan salah satu pemburu barang
diskon-an. Di Perth ketika musim diskon aku langsung berburu baran2 yang
aku inginkan, setelah terlebih dulu aku sudah survey harga barang2
tersebut, sehingga aku tidak ‘tertipu’ dengan mutu dan kualitas barang2
yang ditawarkannya.
Misalnya, sewaktu aku baru datang dari
Indonesia ke Perth adalah musim semi menuju musim panas. Barang2 musim
semi didiskon besar2an sampai dengan 90% dan benar2 itu harganya! Begitu
juga jika pergantian musim, barang2 musim yang akan ditinggalkan
didiskon besar2an. Sehingga itu adalah ‘makananku’ sebagai mahasiswa dan
perantau negeri orang. Aku berhasil membeli dan membawa banyak barang
diskon dan ketika aku ke Jakarta, aku menjualnya ke teman2ku dengan
harga ‘barang import’.
* ….. hihihihi, aku bisa dapat uang banyak lhooo …..*
Tetapi ketika aku sudah pulang ke Indonesia waktu itu dan aku mulai bekerja dengan gaji masih pas-an, aku
masih ‘pemuja barang diskonan’. Dan ketika aku ‘menemukan’ barang2 diskon
dengan kualitas yang sangat tidak standard dan harga barangnya dinikkan
dahulu sebelu didiskon, aku sangat kecewa. Sehingga setelah itu aku
tidak peduli. Jika aku ingin membeli barang fashion, aku tidak mecari
diskon, papun dan berapapun harganya, jika memang aku suka dan aku
butuhkan, dan sesuai dengan kantongku, aku pasti membelinya …..
Karena aku memang seering bepergian
keluar negeri, aku tetap pemburu barang diskonan fashion disana. Karena
aku tahu bahwa barang2 diskon fashion disana, jika memang
diskon adalah benar2 diturunkan sampai titik serendah2nya! Dan jika si
toko memberi diskon besar dan kualitasnya memang tidak bagus, mereka
akan jujur kepada konsumen, sehingga kita tidak merasa tertipu! Percaya deh!
Jika sebuah barang fashion, misalnya
baju yang didiskon besar, mereka akan menunjukkan ‘kejelekkan’
barangnya. Misalnya, jahitannya agak miring, atau kancingnya tidak rata,
sehingga kita mengerti, barangnya diskon karena apa dan kita bisa
memutuskan jadi mau membeli atau tidak …..
Aku memang perempuan, tetapi aku tidak
‘gila’ diskon. Banyak teman perempuanku bercerita, mereka sering membeli
dan berburu darang obralan. Mereka kalap dan membeli banyak yang
akhirnya tidak terpakai karena terlalu banyak, atau barang2 itu ternyata
benar2 tidak bermutu ….
*Mendingan aku deh, aku mencari barang
yang aku suka, mungkin dengan harga mahal, tetapi aku puas membelinya,
dan biasanya barang2 yang aku beli tidak pernah diskon sampai barang
tersebut habis dipasaran. Sangat puas, barang bermutu serta aku suka
dengan barang itu …..
Mungkin yang bisa aku bagikan tentang barang diskon-an ( menurutku yaaaa ), yaitu :
1. Jangan kalap jika kita melihat barang diskon.
Karena jika kalap, kita akan membeli
banyak walau tidak semua dibutuhkan. Sehingga terakhir kita akan
menyesal karena konsep membeli barang diskon adalah untuk menghemat,
tetapi akhirnya malah boros karena barang2 tersebut bermutu redah dan
tidak kita butuhkan …..
2. Belilah sesuai dengan kebutuhan.
‘Kebutuhan’ bisa juga ‘keinginan’.
Tetapi keinginan ini juga harus dipikirkan masak2 sehingga kita bisa
‘menutup mata’ dengan barang2 yang lain.
3. Jika kita bisa membeli barang
yang kita inginkan dan kita butuhkan, lebih baik tidak usah mencari
baran2 diskon-an. Pertama, kita butuh waktu untuk memilih2 dan memilah2
barang2 yang kita butuhkan. Kedua, apalagi kita sama sekali tidak tahu
harga, sehingga baik diskon atau tidak, toh kita tidak tahu! Nanti kita
akan ‘tertipu’ …..
4. Jika kita memang ingin menunggu
diskon ( misalnya di hari2 tertetu toko2 akan memberi diskon ), kita
harus survey dahulu untuk melihat harga2 barang yang kita inginkan, jadi
jia memang saatnya diskon, kita sudah mengerti harga barang tersebut ….
Di dunia bisnis, yang jelas toko tidak
akan rugi’. Artinya, mereka PASTI tetap untung, bagaimanapun caranya!
Jika memang di diskon, pasti mereka akan menghitunya terlebih dahulu.
Dan pengalamanku bahwa barang dison BELUM TENTU membat kuta berhemat,
bahkan justru membuat kita ‘tekor’ dan boros!
Sekarang, coba kalian ingat2, ketika kalian membeli barang2 diskon, apa yang kalin amati?
Apakah barang yang kalian beli benar2 yang kalian inginkan?
Apakah
barang2 itu merupakan barang dengan kualitas sesuai dengan harganya?
Atau apakah kalian puas dengan barang yang kalian beli, benar2 puas?
Dan masih banyak lagi pertanyaan2 seputar barang2 yng dibeli ……
Dan setelah aku sudah bekerja setelah
sekitar 20 tahun dan membeli barang2 dengan uangku sendiri, aku koq
merasa bahwa aku lebih puas dengan membeli barang2 sesuai yang aku
inginkan dan aku butuhkan, TANPA menunggu diskon adan sama sekali tidak
berburu barang2 diskon-an, KECUALI jika aku lagi berwisata ke luar
negeri, sebuah barang diskon, dengan barang dan kualitas yang aku
inginkan, mampu untuk ‘menarik’ aku memiliah2 dan membeli beberapa
darinya …..
Selamat berburu barang diskon, tetap
berhitung untuk-ruginya membeli barang diskonnya, karena nanti justru
malah bisa menjadi ‘buntung’, bukannya untung …..
Tags: bisnis , moneter , sosbud
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Diskon? Berhati-hatilah”
Posting Komentar