Selasa, 30 Oktober 2012
Kenalilah Faktor Resiko, Jika Tidak Mau Terserang Stroke, Seperti Aku…
Selasa, 30 Oktober 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Banyak orang mengatakan bahwa stroke
BISA dikendalikan. Memang benar adanya, ada beberapa faktor resiko
stroke DAPAT dikendalikan, tetapi ada juga beberapa resiko yang TIDAK
DAPAT dikendalikan. Walau memang sekarang ini, stroke banyak terjadi
pada orang2 dibawah 30 tahun, tetapi tetap saja sebenarnya, kita BISA
mengendalikan agar tidak terjadi serangan stroke ( lihat tulisanku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda ).
Beberapa faktor yang TIDAK DAPAT dikendalikan :
Faktor keturunan ( genetis ) :
Referensi yang aku baca, sampai sekarang
faktor keturunan masih belum dapat ditentukan awal terjadinya stroke. (
Katanya ) Jika salah satu atau kedua orang tua kita atau keluarga kita
ada yang terserang stroke, maka salah satu keturunannya bisa atau akan
juga terserang stroke.
Sebenarnya aku tidak tahu dan tidak
mengerti tentang itu, tetapi sebagai contoh tentang keluargaku. Orang
tua dari kedua orang tuaku sekarang, divonis menderita gangguan penyakit
tekanan darah tinggi, dan saudara2 kedua orang tuaku, banyak yang
mengalami stroke, bahkan ada yang langsung meninggal, akibat terserang
stroke. Kedua orang tuaku pun mengidap penyakit tekanan darah tinggi dan
papaku pernah terserang stroke walau hanya stroke ringan saja ( TIA ).
Ketika aku baru beberapa hari terserang
stroke, dokter2ku di Amerika meminta adik2ku untuk memeriksakan
kesehatannya, begitu juga ketika adik2ku ke Jakaarta setelah kami pulang
dari Amerika, dokter2ku di Jaaarta pun meminta mereka untuk
memeriksakan kesehatannya. Karena ada beberapa faktor untuk mereka
terserang stroke juga, yaitu genetis ( dan aku sebagai kakak mereka yang terdekat jelas mengalami serngan stroke berat ) dan lifestyle
mereka ( kami ber-3 adalah orang2 yang gemar makan dengan kolesterol
tinggi dan bekerja keras, workoholic, dan bisa mengakibatkan stres ).
Faktor umur :
Sebenarnya, faktor umur sekarang tidak
menjadi kendala bagi terserangnya stroke karena sudah banyak orang2
dibawah 30 tahun terserang stroe. Aku saja, berumur 40 tahun ketika
stroke menyerangku, dan bannyak orang menyayangkan bahwa umurku masih
muda dan sedang giat2nya bekerja …..
Tetapi resiko umur akan menaikkan resiko
terserang stroke. Setelah umur diatas 50 tahun, sesiko terserng stroke
akan bertambah banyak, baik stroke penyumbatan ataupun stroke
perdarahan.
Faktor jenis kelamin :
Menurut banyak referensi, jenis kelamin
laki-laki lebih cenderung terkena stroke dibandingkan perempuan.
Laki-laki cenderung terkena stroke penymbatan ( stroke iskemik ) dan
perempun cenderung lebih berbahaya, terserang stroke pendarahan dan
resiko kematiannya lebih tinggi dari pada penumbatan.
Faktor ras / keturunan :
Menurut ahli penyakit dalam, Broderick,
orang2 Negro Amerika cenderung beresiko lebih besar mengalami stroke
perdarahan dibandingkan orang kulit putih Aerika. Orang Jepang dan
Afrika-Amerika juga cenderung mengalami stroke perdarahan dan orang2
kulit putih cenderung mengalami stroke penyumbatan. Sedangakan tingkat
terjadinya stroke di seluruh dunia tertinggi dialami oleh orang Jepang
dan China (buku ‘Stroke : Waspadai Ancamannya oleh dr. Iskandar Junaidi).
Tetapi ada beberapa faktor resiko untuk
tidak terserang stroke. Stroke perdarahan yang aku alami, faktor yang
menonjol adalah stres dan hipertensi. Dengan stres apalagi karena
tekanan darah tinggi ( hipertensi ), menjadikan terpompanya darah dari
jantung dengan keras, dan sampai ke otak dengan keras juga, sehingga
pembuluh darah otak mengalami pecah dan darah menggenangi otak kiriku
…..
Sedangkan untuk stroke penyumbatan ( stroke iskemik ), hampir semua faktor resiko memiliki peranannya.
Faktor stres :
Yang ditimbulkan karena stres adalah
pengaruh hormonal dalam tubuh. Jika stres tidak dikendalikan dengan
baik, akan menimbulkan hormon2 dalam tubuh keluar, antara lain hormon
adrenalin secara berlebihan sehingga akan berefek pada peningkatan
tekanan darah dan denyut jantung.
Selain itu, kecenderungan dari orang
yang sedang stres, akan orang itu mendorong melakukan tidakan yang
merugikan diri sendiri, seperti makan yang berlebihan, merokok, minum
minuman keras atau marah2. Sehingga secara biologis, stres dapat
mempengaruhi dan menurunkan fungsi kekebalan tubuh ( imunitas ) sehingga
rentan terhadap serangan penyakit.
Faktor tekanan darah tinggi ( hipertensi ) :
Orang2 yang menderita hipertensi,
artinya jantung meompakan darah dengan keras ke seluruh tubuh, termasuk
ke otak. Jika pembuuh2 darah yang lain berdinding cukup tebal ( misalnya
pembuluh darah tangan ), tetapi pembuluh darah otak kita berdinding
sangat tipis dan kecil. Sehingga jika jantung memompakan darah dengan
keras ke otak yang berdinding tipis dan kecil, maka darah akan
‘berdesak2an’ ke pembuluh darah orak, sehingga lama kelamaan ( jika
hipertensinya tidak di kendalikan dan tidak di periksakan ke dokter )
pembuluh darah akan pecah.
Dan ketika tekanan tinggi yang terus menerus,
pecah pembuluh darah otak itu akan terus mengeluarkan darah segar,
menggenangi otak kita. Semakin keras ( tinggi ) terpompanya darah,
semakin keras juga darah terus keluar dan menggenangi otak …..
Seseorang dikatakan hipertensi bila
tekanan darahnya mencapai 140 / 90 mmHg atau lebih. Dan dulu sebelum
sakit, aku mengalami hipertensi akut ( memang sudah di vonis demikian
yang terlihat di pembuluh darah mataku, sewaktu aku di rujuk ke RSCM ),
antara 160 / 100 mmHg sampai tertinggi 220 / 145 mmHg. Mengerikan ……
Faktor ‘lifestyle’ :
Banyak orang muda hidupnya menjadi tidak
menetu karena keadaan sekarang. Baik orang muda ( termasuk aku ) yang
bekerja menjadi workoholic atau justru sebaliknya, tidak bekerja
sehingga stres. Begitu juga orang2 muda yang banyak uang karena
pekerjaannya lancar dan menghambur2kan uangnya dengan makan
berkolesterol tinggi, merokok atau minum minuman keras serta makanan2
‘junk food’, membuat kadar kolesterol dan hormonal dalam tubuh menjadi
tidak menentu.
Dan kembali lagi sepeti yang aku tuliskan di atas, bahwa stroke segera menyerang pada tubuh2 ‘rusak’ dan tidak memelihara kesehatan kita, termasuk aku …..
Sebagai insan pasca stroke, aku tidak
mengharapkan orang2 mengalami seperti aku, sehingga aku berusaha untuk
terus mensosialisasikan stroke pada usia muda, agar dapat menghindarkan
serangan stroke pada semua orang muda. Tetapi mungkin karena keadaan
yang memaksa, sehingga banyak orang tidak peduli dengan
lifestyle nya, karena keinginannya untuk terus ‘bersenang2′ dan
melupakan kesehatannya. Akan sangat mengerikan, jika kita terserang stroke, apalagi sampai mengalami kelumpuhan separuh tubuh, seperti aku …..
Tetap waspada dengan serangan stroke,
walau ternyata tidak ada faktor2 keturunan atau faktor2 yang tidak
terhindarkan. Tetapi jika faktor2 yang seharusnya bisa dihindari, stroke
akan menyerang juga. Aku, memang mempunyai semua faktor ( baik yang
tidak bisa dihindari, atau pun yang seharusnya bisa dihindari ), dan aku
sangat tidak peduli dengan kesahatanku, sehingga seperti inilah
sekarang keadaanku …..
Jagalah kesehatan, jika tidak mau terserang penyakit …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kenalilah Faktor Resiko, Jika Tidak Mau Terserang Stroke, Seperti Aku…”
Posting Komentar