Senin, 27 Agustus 2012

Cerita Hari Pertama Setelah Libur Lebaran: Karawang-Cirebon = 36 Jam!!




By Christie Damayanti

13460431941951268711

Tanggal 27 Agustus 2912 pagi : Hari pertama setelah libur Lebaran di kantorku …..

Sebenarnya, aku capai sekali karena selama libur Lebaran 10 hari, aku berpameran tunggal dari tanggal 16 sampai 26 Agustus 2012 ( lihat tulisanku Pameran Tunggal-ku yang Pertama : ‘Wonderful Philatelic & Collectible of Disney’ ), tetapi aku tidak pernah meninggalkan ‘hari pertama masuk’ kantor lagi setelah liburan panjang, karena aku selalu mendapatkan cerita2 yang menarik justru di hari2 pertama. Dan juga tidak mau tertinggal untuk mencicipi oleh2 dari teman2ku yang pulang kampung, hihihi …..

Benar saja, banyak sekali cerita menarik di kampung halaman teman2ku di kantor. Begitu juga cerita2 menarik perjalanan pulang pergi dengan cerita2 seputar kemacetan. Salah satunya, seorang teman di divisi QS proyek, pak Ade, menceritakan perjalanan pulang kampungnya di Cirebon, dimana beliau menempuh perjalanan selama 36 jam! 

Astagaaaaa …… dari Karawang ( pak Ade tinggal di Karawang dan ‘ngebis ke Cirebon karena tidak mendapat tiket kereta api, apalagi pesawat ) ke Cirebon yang biasanya ditempuh via kendaraan roda empat selama 3 jam - 4 jam, kemarin ditempuh selma 36 jam via bis luar kota ……. Suatu pengalaman yang sangat ‘menakjubkan’ …… ckckckck  …..

Pak Ade adalah teman dan seniorku. Sebagai QS proyek, aku memang tidak pernah berhubungan pekerjaan dengannya. Beliau menguru tender2 proyek2 kami, sedangkan aku membantu atasanku sebagai Direktur Proyek perusahaan tempat aku bekerja.

Hari pertama memang seru. Sambil mulai membuka2 pekerjan2 kami yang sudah kami tinggalkan selama 10 hari, kami sambil bercerita dan mengunyah cemilan2 oleh2. Alhasil, masing2 dari kami sangat ‘multitasking’, hihihi ….. ( bekerja, bercerita, tertawa sambil mengunyah ….. ). Pak Ade mulai bercerita tentang perjalanan pulang kampunya …..

Tanggal 17 Agustus 2012 jam 8 pagi, beliau muali perjalanan pulang kampunya via bis “Sinar Jaya” dari Karawang - Purwokerto dan pak Ade akan turun di Cirebon. Keluarganya, istri dan anak2nya sudah beberapa hari di Cirebon karena beliau tahu bakalan sangat macet dan keluarganya pasti ’sengsara’. Jadi, pak Ade sama sekali tidak mengambil cuti, beliau hanya mengikuti cuti bersama sesuai aturan kantor kami.

Pagi itu beliau tertidur sekitar jam 9 pagi di bis karena beberapa hari sebelum libur, proyak2 kami memang sedang mengejar tender sebelum libur Lebaran, sehingga beliau memang sangat kelelahan. Hari itu masih berpuasa dan beliau buka puasa jam 7 malam, di daerah Kosambi. Jalanan memang macet, tetapi itu sudah diperkirakan oleh banyak orang, tetapi masih sangat wajar untuk muik Lebaran. Bis mereka berhenti untuk makan malam. Dan setelah iu, bis melaju lagi dan pak ade pun tidur …..

Sekitar jam 5 pagi ( tanggal 18 Agustuws 2012 ), pak Ade terbangun. Beliau bingung,

“Koq belum sampai ya? Sudah hampir 24 jam dari Karawang ke Ciberon, belum sampai juga?” ( jam 8 pagi 17 Agustus sampai jam 5 pagi 18 Agustus = 21 jam ).

Beliau tengok kanan kiri, ternyata bis itu hanya bergerak sekitar 50 meter dari restauran tempat mereka makan malam! Astagaaaaaa …….

Kata beliau, banyak keluarga dengan anak2 yng menangis karena kecapaian, ditambah bis itu tidak ada AC nya. Bisa dibayangkan, betapa pengapnya tempat itu, dan mereka sudah lelah tanpa bisa berbuat apa2. Dan mulailah ‘neraka’ perjalanan mudiknya, menurutku …..

Aku langsung mengucap syukur pada Yesusku, bahwa DIA selalu memberi aku yang terbaik. Bayangkan saja, jika aku tidak berpameran di libur Lebaran kali ini, aku dan keluargaku PASTI meninggalkan Jakarta untuk menuju Purwokerto, tempat mamaku karena banyak keluarga mamaku yang berlebaran, sekalian temu kangen keluarga ( lihat tulisanku  Berlibur di ‘Ranch’ Keluarga dengan Kehidupan Desa ), tanggal 17 Agustus pagi, secara tanggal 16 Agustus, aku masih bekerja. 

Dan jika itu terjadi, bayangakan saja ….. dengan tubuh separuh lumpuhku, untuk ‘pipis’ saja harus di closed duduk swecra tubuh lumpuhku tidak bisa untuk dipaksa untuk berjongkok. Ditambah aku harus berbaring karena otakku tidak kuat untuk hanya duduk berhari2, yang sangat beertolak belakang aku sebagai ‘preman proyek’, sebelum aku sakit ini ……

Luar biasa TUHAN! Pameranku saja merupakan mimpiku sejak dulu, ditambah lagi, aku terlepas dari ‘neraka mudik’ libur Lebaran ini ….. Bukannya aku ‘mensyukuri’ keadaan pak Ade dan semua warga yang mudik, aku tetap prihatin dengan keadaan itu. Tetapi ‘jalan’ Tuhan memang sangat luar biasa untukku ….. Terima kasih Tuhan ……

Kembali soal cerita pak Ade. Menurut beliau, masalah yang terutama memang tentang ‘kelebihan kendaraan’. Itu sudah sangat jelas. Tetapi dari Karawang ke Cirebon, ternyata banyak kendaraan mogok. Usut punya usut, ternyata pompa bensin banyak yang kosong, entah kenapa. Bayk kendaraan pribadi, termasuk motor yang tidak bisa membeli bensin, sehingga bertumpuk di pinggir jalan. Aku membayangkan suasana yang ‘crowded’ itu.

Menurut pak Ade, banyak pengedara kendaraan pribadi yang meminta tolong untuk mencarikan bensin kepada penduduk setempat. Dan mereka beramai2 mencari bensin ke pompa2 bensin entah dari mana ….. Mereka menjualnya dalam botolan air mineral, dan aku membayangkan harga yang mahal …..

Belum lagi, ketika warga di bis yang ditumpangi pak Ade. Bagaimana dengan kegiatan pribadi mereka? Jika pria, mungkin bisa mencari tempat untuk buang hajat mereka, tetapi bagaimana dengan wanita dan anak2 mereka? Ternyata kata pak Ade lagi, penduduk setempat membuat warung darurat serta toilet darurat! Ya, mungkin ini adalah salah satu solusinya. 

Tetapi, bagaimana dengan biayanya? Harga makanan ( memang masih puasa, tetapi bagaimana dengan anak2 dan tingkat stres mereka, sehingga mungkin mereka tidak mampu untuk ikut berpuasa? ) sepiring nasi dengan sebutir telur 7000 - 10.000 perak! Air mineral yang gelas saja dijual 5000 perak! Buat aku, itu sangat mahal, ditambah lagi mereka pasti menghemat uang mereka untuk berlebaran di kampung halaman mereka masing ….. 

Sangat memprihatinkan, ditambah anak2 yng selalu menangis karena kepsnasan dan stresss …..

Bagaimana dengan polisi? Kata pak Ade, tidak satupun polisi atau petugas yang bertugas dari Kosambi sampai menjelang Cirebon! Mungkin merekapun sudah ‘meyerah’ dengan keadaan seperti itu, aku pun bisa mengerti. 

Yang aku pikirkan, bagaimana dengan mudik Lebaran tahun depan, secara tadi pagi aku mendengar berita di TV bahwa angka urbanisasi melonjak tinggi tahun ini. Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab? Dan bagaimana solusinya? Apakah pemerintah tetap ‘bertahan’ untuk tidak melakukan tindakan apapun?

Cerita pak Ade hanya sampai disini saja. Beliau berangkat dari Karawang tanggal 17 Agustus 2012 jam 8.00 pagi, dan sampai Cirebon tanggal 18 Agustus 2012 jam 23.00 = 36 jam!!!

Sebuah cerita yang sangat ‘mengerikan’ jika terjadi denganku. Dan mereka yang menjalankan itu pun, merupakan kisah yang ‘memilukan’. Konsep mudik dan berlibur serta bersenang2 dengan keluarga, rupanya tetap harus disiapkan masak2. Tetap bersiap dengan keadaan yang paling buruk!

Dan untuk aku, mungkin aku harus melihat kondisi fisikku yang separuh lumpuh untuk menempuh perjalanan seperti ini, tahun depan. Mungkin aku harus terus berpikir dalam bertindak, walaupun untuk berlibur dan bersenang2 dengan keluarga. Jangan karena aku memaksakan diri, fisikku yang sudah dalam keterbatasan, akan semakin bermasalah ……

Ini adalah perjalanan yang paling berkesan untuk pak Ade, kata beliau …..

Semangat di hari pertama setelah libur panjang !

Salamku ….

Tags:

0 Responses to “Cerita Hari Pertama Setelah Libur Lebaran: Karawang-Cirebon = 36 Jam!!”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks