Selasa, 18 Januari 2011
Mau Coba Begadang ala ‘Kuli Proyek?'
Selasa, 18 Januari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Hmmm, sejak kuliah
arsitek, aku memang sering begadang. Bukan begadang cuma asal ‘begadang’
tapi begadang mengerjakan tugas. Tugas2 studio itu memang berat. Sejak
semester satu, ada studio perancangan 1 sampai 6, studio
struktur 1 sampai 4, studio pemukiman 1 sampai 2, strudio kota 1 sampai
2, studio landscape, studio interior dan skripsi ….. bukan main !!!
Kalau aku melihat tugas2 ini sekarang, aku pasti tidak mampu
mengerjakannya ….. apalagi, dulu dalam 1 semester lebih dari 2 studio
untuk aku bisa luls 4 tahun ….. Itu studionya saja, tugas2 lagi sama
saja …. Rupa dasar, fisika bangunan, dll dll dll …..
Setelah lulus,
begadang ternyata selalu ‘mengikutiku’ … Pertama kali bekerja, aku tetap
begadang, eh … sebelum bekerja saja aku sering begadang pada
saat kerja praktek di sebuah perusahaan konsultan arsitek. Buat desain,
buat presentasi dan buat maket ….. aku merasa ‘inilah duniaku’ …..
Setelah 19 tahun
menjadi seorang arsitek, ternyata memang aku senag sekali, walau selalu
begadang dan benar2 ‘bekerja keras’ membuat desain, presentasi,
budgeting, dan kadang2 membuat maket. Sejak lulus kuliah, aku bekerja
berpidah beberapa kali di perusahaan besar, di industry konstruksi. Aku
pernah bekerja di kontraktor, konsutan dan terakhir di beberapa
pengembang. Selain itu, aku memiliki beberapa proyek kecil
( biasanya interior atau rumah 2 lantai ), diluar pekerjaan. Itulah
pekerjaanku untuk masa depanku bersama kedua anakku.
Orang2 proyek seperti aku, ‘deadline’ proyek adalah momok yg sedikit menakutkan. Apalagi, bila
‘deadline’ itu sudah ‘disebarkan’ di media ….. wah, kami benar2 mati2an
untuk menyelesaikannya ! Hampir 24 jam di proyek, 7 hari seminggu.
Biasanya, kita begadang 1 sampai 2 minggu sebelum ‘deadline’. Jam kerja
biasa, aku lalui dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore. Aku bisa hanya 1 jam
di mejaku, dan selebihnya aku benar2 berpeluh di proyek. Biasanya, jam 6
istirahat, becanda dengan teman atau pekerja2 proyek dan jam 8 mulai
lagi. Jika malam karena tidak panas dan kadang2 anginnya dingin, tidak
terasa kami bekerja sampai pagi . Pernah / sering kami bekerja benar2
sampai diatas jam 4 pagi. Itu waktu proyekku ( sebuah mal harus buka dan
sudah ditunggu oleh banyak orang ).
Waktu itu aku
bertanggung jawab tentang urusan lampu. Banyak lampu harus di import.
Dan sering telat untuk sampai ke proyek. Terburu2, sehingga sering ‘workmanshipnya’ terlupakan. Sebagai arsitek proyek, aku harus mem
– supervise – kan supaya semua orang puas dengan hasil kerja tim kita.
Apalagi, kami bekerja sebagai ‘owner’, dimana – terlebih aku, seorang
arsitek – rasa ’sense of belongingku’ harus tinggi ….. :)
Beberapa hari sebelum
proyekku harus selesai, banyak lampu ( ratusan ) belum dipasang. Lalu
bagaimana? Terpaksa waktu itu,aku bersama tim dan kontraktor, bahkan
konsultan ( konsultan tidak melakukan pekerjaan ini,
konsultan hanya membantu kita sebagai owner mendesain pencahayaan dan
kebutuhan lampu ) memasang lampu sendiri ….. Mengambil lampu2 di gudang,
mendorong2 ‘mobile schafolding’, naik turun memasang lampu, sampai
selesai.
Jam-jam seperti itu
benar2 aku merasakan pekerjaanku angat menyenangkan ! Sambil becanda
dengan semua teman ( aku menganggap semua adalah temanku ), kami
bekerja. Sangat menyenangkan ….. Biasanya, ada orang yg membelikan
makanan ( nasi goring atau bakmi goreng, kan semua sdh tutup …. Ini
bakmi tek-tek ). Lalu kami makan bersama2 di proyek, dengan badan basah
dan duduk ditengah2 debu ….. ( jangan lupa, aku seorang perempuan lho ).
Meeting2 proyek bila
rutin dan ada si bos, di kantor. Tetapi meeting yg sebenarnya adalah
dilapang. Membawa gambar2 dilapangan, duduk di proyek yg berdebu,
langsung terjun ke pokok permasalahan atau langsung ke lokasi dengan
membawa kamera, lalu bisa kiri ke konsultan atau bos melalui Blackberry
sehingga langsung ada solusi dan langsung diputuskan …..
Kadang2 kita bisa
tertidur di tengah2 proyek berdebu, saking capenya ….. teman2 yg lain
sering saling mengganggu, bisa sampai berteriak2 di tengah2 pekerja2
bangunan ….. Walau capai, kami sering memanfaatkan kesempatan ini untuk
berfoto2 … narsisssss, kapan lagi kita ada di tengah2 ‘hutan belantara
proyek?’
Jika aku sedang
menggarap pekerjaan kecil2ku diluar pekerjaanku, itu lebih kerja keras
lagi. Pernah aku mendesain dan membangun unit apartemen di Kelapa Gading
dan haru selesai tanggal 3 Januari. Bisa dibayangkan kan? Malam tahun
baru, aku bekerja sendiri! Hanya ditemani 1 tukang yg sudah ikut aku
sejak 15 tahun lalu ….. anak2ku sudah tahu, bahwa mamanya harus bekerja
keras untuk membiayai mereka …..
Aku memang seorang
perempuan yg bekerja ditengah2 laki laki. Tapi sejak aku luls kuliah dan
memutuskan untuk menjadi seorang arsitek proyek, aku sadar bawa aku
harus bisa menjaga diri. Puji TUHAN, aku dikaruniakan untuk bisa
berteman dengan semua orang. Dari bos2 besar sampai pekerja
kasar proyek, dan aku mempunyai banyak teman. Walau aku perempuan
sendiri, banyak teman yg ‘melindungi’ aku.
Sewaktu aku dan timku
harus menyelesaikan proyek besar dalam waktu 2 bulan, aku benar2 tidak
‘tidur’ 2 minngu! Bos ku sering datang diatas jam 2 pagi, dan kita harus
menjelaskan detail2 pekerjaan itu karena proyek ini memang prestisius.
Waktu itu seelah hampir 1 minggu tidak ‘tidur’, aku capai sekali.
Setelah jam kantor, istirahat, mulai bekerja lagi di proyek sampai jam 1
pagi, lalu ke mejaku, untuk sedikit ‘tidur’ ( tidur di kursi berjejer2 )
dan bangun lagi jika bosku datang.
Bila aku sedang
mengerjakan pekerjaan interior, itu lebih menyenangkan ….. Misalnya,
mengerjakan show unit atau unit apartemen. Perna aku belanja seharian
untuk ‘mengisi’ dekorasi show unit, seperti pot bunga, barang2 peralatan
dapur, toiletteries dan lainya, setelah itu aku menghiasnya sendiri !
Malam2 aku sendiri mengerjakannya ; melipat selimut, bed cover, menyusun
piring2, mendesain posisi barang2 di toilet ( sabun, shampoo, dll ) dan
menyemprotkan wangi2an bahkan melipat baj2 yg harus di pajang di show
unit ….
Sesuatu pernah
terjadi, waktu aku sedang meeting di suatu proyek apartemen. Biasanya,
aku memakai baju pekerja proyek : celana jeans, kaos dengan sepatu kets /
proyek. Tetapi waktu itu, karena aku mau meeting dengan bos, aku
memakai celana panjang dengan blazer dan sepatu sedikit tinggi. Biasanya
aku cuek waktu pekerja diatas aku dan tidak memperdulikan barang2 di
dekat aku ( aku selalu pakai topi proyek / helm ). Tetapi waktu itu
karena aku jarang memakai baju seperti itu, gerakku agak kaku.
Nah, waktu itu aku
lagi ditangga ( ruang meeting di atas dan tempai itu belum jadi, dan
lantai masih ‘dibungkus’ dengan plastic biru ). Diatasku ada pekerja.
Aku tidak pakai helm, jadi aku berjalan sambil melihat keatas. Tiba2 aku
‘terpelanting’ dan ….. jatuh !!
Aku berteriak dan pekerja2 itu
menolongku. Ternyata kakiku patah !!! Sampai harus memanggil tukang urut
di belakang proyek sebelum dibawa ke rumah sakit. Duh ….. kakiku patah
di dua tempat dan aku 1 bulan tidak bekerja karena kakiku bengkak. Aku
memakai kursi roda selama 6 bulan dan memakai ‘kruk’ 6 bulan juga karena
aku tidak mau dioperasi. Dan setelah mulai memakai ‘kruk’, aku sudah
mulai ke lapangan lagi …..
Banyak sekali
pengalaman2ku sabagai pekerja lapangan. Tetapi semua benar2 aku resapi
bahwa ‘inilah pekerjaanku yg aku ingini dan aku mencintai pekerjaanku’.
Pokoknya, sangat menyenangkan …..
Salam dariku …..
Tags:
Catatan Harian ,
urban
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Mau Coba Begadang ala ‘Kuli Proyek?'”
Posting Komentar