Jumat, 11 Mei 2012

‘Lapang Pandang’ Bisa Menyempit : Salah Satu Akibat Stroke



REP | 11 May 2012 | 04:02 Dibaca: 1077    Komentar: 4    0


By Christie Damayanti
13367084261260966637
unaunoku.com

‘Lapang pandang’ mata adalah luar lapang pengelihatan seseorang, dilihat dari kedua mata atau dilihat dari satu mata saja. Tadi pagi, aku terapi, seperti biasa di rumah sakit dimana aku menjalani pengobatan selama ini, RS PGI Cikini, Jakarta. Seperti biasa juga, banyak sekali yang kami perbincangkan dengan terapistku. Apalagi, sedang ada beberapa orang perawat yang datang dan belajar untuk melihat tentang terapi khusus stroke, untuk dipelajari dan di bawa ke rumah sakit mereka.

Salah satu yang kami perbincangkan, adalah tentang ‘lapang pandang’. Bahwa semua orang pasti mempunyai lapang pandang, tetapi masing2 orang berbeda2. Misalnya, jika kita menatap terfokus di suatu titik, tanpa melirik ke kiri atau ke kanan, kita bisa ‘melihat’ ada sesuatu di kiri dan kanan kita. Itu yang disebut lapang pandang. Gunanya, untuk misalnya jika kita menyetir mobil, kita tetap focus melihat ke depan, tetapi kita bisa juga tetap ‘melihat’ kesamping jika ada mobil lain atau motor, ditambah dengan adanya kaca spion.

Tetapi ternyata, dengan adanya beberapa penyakit di tubuh kita masing2, ‘lapang pandang’ kita berbeda satu sama yang lain, seperti kami, kaum penyandang pasca stroke, di bandingkan dengan orang2 sehat, diumur yang sama.

Ketika aku menjalani test kesehatan dan test Fungsi Luhur untuk aku mulai bisa bekerja lagi, aku juga dikirim ke RSCM untuk test ‘lapang pandang’ ( lihat tulisankuEforia yang Berlebihan Bagi Penderita Pasca Stroke, Bisa Membuat ‘Afasia Sensorik’ Seperti Aku ). Dan ternyata ‘lapan pandangku sama sekali tidak terganggu dibandingkan ‘lapang pandang’ku sebelum sakit! Puji Tuhan …..

Tadi pagi, setelah aku selesai terapi, ada temanku yang juga stroke. Umurnya lebih tua beberapa tahun dariku, beliau adalah seorang guru. Ketika terapistku mencoba test ‘lapang pandang’ku, ternyata benar, bahwa ‘lapang pandangku memang benar2 bagus. Kata terpistku, bahwa ‘lapang pandang’ku sangat perfect, walau aku terserang stroke berat. Dan ketika temanku yang juga terkena stroke di test oleh terapistku, ternyata ‘lapang pandang’ mata kiri ( beliau bermasalah di tubuh sebelah kiri, aku sebelah kanan ), sangat pendek. Artinya, temanku ini harus melihat langsung ’sesuatu’ itu yang ada di sebelah kirinya, jika harus menyetir mobil.

Jika kita memfokuskan pandangan kita pada sebuah benda, benda itu akan terlihat nyata, sedangkan benda2 di sekitarnya tampak kurang jelas. Pada pemeriksaan ‘lapang pandang’, kita melihat batas sampai dimana benda itu dapat terlihat, jika pandangan kita tidak langsung ke benda tersebut. ‘Lapang pandang’ yang normal akan mempunyai bentuk tertentu, dan tidak sama ke semua arah, misalnya, ke kiri-kanan kita serta ke atas-bawah kita. Kuta bisa melihat sampai sudut 90 - 100 derajat dari focus pandangan ke kiri - kanan, dan keatas 50 - 60 derajat serta 60 - 75 derajat kebawah.

Ada 2 teknik pemeriksaan ‘lapang pandang’ di RSCM. Yang pertama, aku duduk di hadapan si pemeriksa dengan jarak 1 meter. Mata kananku diperiksa lebih dulu, dan mata kiriku ditutp, seperti pemeriksaan di optik2 untuk melihat mata kita myopi ( min ), tetapi bukan melihat angka seperti di optic, melainkan si pemeriksa menggerak2an jari tangannya di bidang pertengahan antar pemeriksa dan aku. Gerakan dilakukan kea rah luar dan  ke arah dalam pengelihatan kita. Jika aku sudah bisa melihat gerakan2 jari si pemeriksa, dia harus memberi tanda, dari kedua mata, dan masing2 mata.

13367085361283668806
adharaspica.blogspot.com

Si pemeriksa mnggerak2an jari tangannya, dengan si pasien menutup matanya sebelah kanan, lalu sebelah kiri dan dibuka kedua2nya, untuk dibandingkan langsung …..

Pemeriksaan kedua dengan sebuah alat, di dalam ‘kamar gelap’. Aku duduk dengan dagu dan wajahku ‘masuk’ di sebuah tempat yang terang. Si pemeriksa ada di depanku, tetapi aku tidak melihatnya, dan dia memegang sebuah alat yang bisa meggerakkan arah2 yang dituju, seperti ‘pointer’ ( sinar laser ) untuk presentasi. Gerakan2 yang ingin dituju, sama dengan gerakan2 seperti pemeriksaan yang pertama, dan dia tetap harus member tanda, mana yang aku bisa melihatnya, dan mana yang aku tidak bisa melihatnya.

1336708596312695157
klinikkandrologi.blogspot.com

Yang tanda “OK” adalah si pasien melihat titik itu, tetapi yang bertanda “OUT”, berarti, si pasien tidak melihat titik tersebut.

Pemeriksaan yang kedua ini, memang lebih detail, dibandingkan dengan pemeriksaan yang pertama. Sehinngga dalam pemeriksaan yang kedua ini, akan membentuk titik2 koordinat, dan gerakan2 yang dibuat dari ‘pointer’ itu, ada ratusan titik, dan gerakan2 di pemeriksaan yang pertama hanya beberapa gerakan saja karena memang hanya ‘manual’ …..

1336708672700558842
13367087151100785648

Ini ‘lapang pandang’ku, setelah stroke. Yang berwarna biru, adalah titik2 di ordinat yang aku tidak bisa melihat, tetapi ternyata bukan karena stroke-ku, melainkan memang ‘lapang pandang’ku seperti itu sejak dulu ….. ( kedua gambar diatas : dokumen pribadi ).

Yang berwarna biru, adalah batas dari ‘lapang pandang’ seseorang, dan ‘lapang pandangku ( antara mata kiri / mata yang sehat, dengan mata kanan / mata yang terkena stroke ), adalah sama, dan merupakan ‘lapang pandang’ yang hampir 100% sempurna ……

*Berarti aku bisa mencoba nyetir lagi, donk? Hihihi …..*

Pemeriksaan ‘lapang pandang’ seperti yang aku jalani waktu itu, memakan waktu ½ hari dan hasilnya dapat langsung diambil dengan menunggu sekitar 30 menit, karena harus di berikan warna.  Dan untuk pemeriksaan ‘lapang pandang’ di RSCM, harus membuat perjanjian dulu, karena jika tidak, bayangkan saja dengan pemeriksaan ½ harian ……

‘Lapang pandang’ itu tidak tergantung dengan gangguan pengelihatan, seperti myopi  ( min ) atau byopi ( plus ). Tetapi ternyata terserang stroke, bisa menjadikan ‘lapang pandang’ kita menjadi lebih pendek, seperti temanku tadi.

*Pantesan, untuk penderita pasca stroke, seperti aku ( apalagi yang berat ), tidak disarankan menyetir mobil, selain karena kelumpuhanku yang belum bisa untuk bergerak lebih baik dan refleknya yang belum sempurna, ternyata ‘lapang pandang’ juga sangat mempengaruhinya*

Walau pemeriksaanku tentang ‘lapang pandang’ itu sangat memuaskanku karena mataku aku tidak ‘menurun’ karena stroke, aku tetap harus hati2 untuk bisa terus meningkatkan penyembuhanku, sebagai pendrita pasca stroke. 

Karena apapun namanya, trauma otak karena stroke, memang membuat aku, sebagai penderita pasca stroke, adalah tetap sebuah ‘cacat’ yang tidak bisa disembuhkan 100%. Aku hanya berusaha untuk tetap semangat untuk bisa terus berkarya, dalam nama Tuhan, karena jika Tuhan tetap bilang ‘BISA’, aku PASTI BISA’ sembuh 100%  ……

Salamku …..



Tags: ,

0 Responses to “ ‘Lapang Pandang’ Bisa Menyempit : Salah Satu Akibat Stroke”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks