Selasa, 15 Februari 2011
Pier 39 : Singa Laut ‘Bergelimpangan’ untuk Berjemur dan Bermalas-malasan
Selasa, 15 Februari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tempat yang paking nyaman di San Fransisco
adalah dermaga. Beberapa dermaga dibuka untuk umum, untuk obyek wisata.
Di Pier 33 adalah dermaga untuk kita menyeberang ke Pulau Alcatraz. Dan
Pir 39 inilah, tempat favoriteku ! Beberapa kali aku kesana, tetap Pier
39 yg selalu terbayang, shopping arcade / pedestriam arcade nya dan
restauran2 dan cafe2nya selalu terbayang …..
Seperti Monterey Bay ( lihat tulisanku “Monterey
Bay : Tempat ‘Berkolaborasi’ Antara Dunia Pantai dengan Dunia Perkotaan
yang Berwawasan Lingkungan” ), Pier 39 menjadi suatu tempat kehadiran
mamalia laut, seperti pelican, camar dan singa laut Califonia adalah yg
terutama.
Pier 39 / Dermaga 39 adalah sebuah dermaga yg di ‘pakai’ menjadi pusat perbelanjaan dan
populer sebagai obyek wisata yang dibangun di atas dermaga di San
Fransisco. Pada Pier 39, terdapat toko-toko, restoran, pertunjukkan
jalana, wahana 3D, aquarium dan …. Singa2 laut California … !!! Hiburan
keluarga yang berorientasi dan kehadiran mamalia laut membuat lokasi
wisata populer untuk keluarga dengan anak-anak.
Pier 39 pertama kali dikembangkan oleh
pengusaha Warren Simmons dan dibuka 4 Oktober 1978. Toko2 berkembang
dengan pesat. Konsepnya memang ’shopping arcade / pedestrian arcade’.
Mobil2 di parkir jauh dari shopping arcade ini.
Suasana di Pier 39. Shopping Arcade dan
restaurant2 dan cafe2 bertebaran dimana. Aku ada di atas jembatan,
memandangi suasana ini, sangat mengasiykkan …..
Sepanjang jalan dari beberapa dermaga,
tidak ada satupun mobil parker disana. Biasanya mereka parker di tempat2
parkir khusus unutk ke dermaga2 itu, kira US$ 7.00 sampai US$30.00 per
hari, tergantung berapa jauhnya.
Seperti dermaga lainnya dimana2, Dermaga
ini menggunakan kayu khusus, seperti kayu besi, supaya tidak cepat lapuk
di gerus ombak dan air laut. Antara toko atau restaurant / café
beberapa menggunakan ‘jembatan’ yg berfungsi untuk tempat duduk untuk
memandangi laut, khususnya melihat singa2 laut California itu.
Konsep ruang terbuka dan pedestrian
yang sangat menawan. Setiap sudut terdapat art work dan streetscape
dengan bunga2 berwarna warni, walai ini di musim dingin. Art work dan
streetscape biasanya berupa bangku taman dengan bahan kayu atau besi,
lampu taman, lampu sorot khusus bila malam hari, pot bungan berbagai
macam bentuk, dan sebagainya.
Singa2 laut di Pier 39 mempunyai sejarah.
Pernah sejak September 1989 jumlah singa laut di Teluk California terus
menurun, sedangkan jumlah mereka di Pier 39 secara umum meningkat.
Beberapa orang berspekulasi bahwa singa laut pindah ke dermaga karena
gempa Loma Prieta 1989, namun gempa terjadi bulan setelah singa laut
pertama tiba di Pier 39. Kemungkinan bahwa singa laut merasa lebih aman
dalam
Teluk.
Suasana ‘hotel singa laut’ yg selalu
‘penuh’. Singa2 laut itu selalu berjemur diri, dan mereka sepertinya
sengaja ‘memamerkan diri’ untuk wisatawan. Anak2 nya benar2 lucu dan
menggemaskan … !!
Meskipun alasan migrasi mereka ke dermaga
tidak jelas, maka pembaharuan kembali dari dermaga pada bulan September
1989 menuntut penghapusan semua kapal dari daerah itu, meninggalkan
ruang terbuka yang luas untuk singa laut untuk pindah ke. Setelah proyek
selesai, pemilik kapal kembali, tetapi melakukan yang terbaik untuk
menavigasi di sekitar singa laut, tidak ada upaya telah dilakukan untuk
mendorong para tamu baru untuk pergi.
Pada akhir tahun itu, kurang dari
selusin singa laut sering dermaga di Pier 39. Pada Januari 1990, jumlah
mereka meningkat menjadi 150 binatang. Pemilik dari 11 kapal berlabuh
di sana mulai mengeluh karena harus menghindari hewan yang bisa berat
sampai setengah ton ( 500 kg ), dan bau dan kebisingan keluhan mulai
menarik perhatian nasional, dan singa laut mulai untuk menarik
wisatawan. Saran dari The Marine Mammal Center untuk meninggalkan
dermaga untuk tempat tinggal singa2 laut itu, dan untuk merelokasi
kapal di tempat lain.
Walaupun fluktuasi jumlah singa laut di Pier 39
adalah dramatis, sebanyak 1.139 telah resmi dilaporkan pada satu waktu ,
banyak dari mereka yang dikenali para peneliti dan orang lain, dan
beberapa di antaranya telah resmi diberi nama.
Beberapa burung camar yg selalu dekat2 dengan singa laut. Bersahabat ??
Relawan dan staf di The Marine Mammal Store
dan Interpretasi Pusat monitor populasi singa laut setiap hari, dan
informasi pendidikan yang diberikan kepada wisatawan yang berkunjung
dari seluruh dunia. Para ilmuwan terus mengumpulkan informasi di sana,
menambah pengetahuan tentang kesehatan singa laut, kebiasaan makan, dan
perilaku. Pada bulan November 2009, hamper 1.500 singa laut lebih yang
telah tinggal di dermaga mulai meninggalkan, dan pada akhir Desember
2009 hampir semua pergi, sebuah flux yang sama dalam populasi terjadi
setiap tahun, dengan binatang kembali di musim semi.
Walaupun alasan untuk penampilan musiman
dan keberangkatan tidak diketahui secara pasti, menurut Jeff Boehm,
direktur eksekutif dari Marine Mammal Center di Sausalito, “Kemungkinan
besar, mereka meninggalkan mengejar sumber makanan,” teri dan sarden.
Beberapa singa laut itu kembali pada bulan Februari, dan dengan akhir
Mei beberapa ratus sekali lagi, dapat dilihat pada Pier 39. Ini masih
belum diketahui persis di mana mereka pergi dan mengapa. Namun, pada
Desember 2009, hampir 4.000 singa laut yang diidentifikasi sebagai
anggota sub California, yang terlihat di luar Oregon’s Sea Lion Caves,
yang berarti bahwa mereka kemungkinan singa laut dari Dermaga 39.
Benar2 mengagumkan ….., singa2 laut itu banyak sekali !! Semakin siang, singa laut semakin banyak, mungkin untuk berjemur …..
Itu tentang sing laut. Bagaimana tentang
makanan? Itu yang aku suka. Bila disiang hari, biasanya kita hanya makan
sandwich atau hamburger, karena kita disibukkan untuk berjalan2 dan
melakukan aktifitas yg menarik, dibanding makan. Biasanya kalau mulai
sore, kita duduk melepas lelah sambil makan cemilan. Antara siang dan
malam pasti ada ‘makan sore’ untuk mencari2 suasana, seperti ngopi atau
makan cake / roti bahkan steak ikan …..
Nah, begitu malam tiba, pedagang
kepiting, udang, kerang, cumi mulai berdatangan. Dan yang paling aku
tunggu adalah kepiting, basar2 sekali ! Ini sebelum sakit lho ( lihat kesaksianku : 1 Tahun Aku “bersahabat” dengan Stroke ). Jadi bila aku kesana lagi, aku tidak akan memimpikan kepiting lagi ….. hihihihi …..
Pertama kali makan kepiting hanya di
restaurant saja. Tetapi lama kelamaan, kita biasanya tidak makan di
restaurant, tetap beli banyak dan dibawa di hotel! Hmmm, lebih santai
dan lebih nyaman ! dan lebih murah kan ? kepiting2 ini besar2, tetapi
tidak seperti di Jakarta. Kepiting2 yg berat. Masaknya memang bukan
masakan Chinese Food tetapi masakan ala barat yg tidak memakai bawang
putih. Dan saosnya biasanya tidak memakai saos sambal tetapi berbagai
macam bumbu barat, seperti Thausand Island atau Cheese Cream.
Ibuku membeli kepiting matang, bukan
dari restaurant tetapi beli dari pedagang yg buka ‘warung’ disana.
Setelah itu barulah dibawa pulang ke hatel.
Tempat ini bukan hanya menawarkan ‘fenomena
alam’ tentang singa2 laut yg selau datang, bukan di dermaga2 yg lain,
tetapi Pier 39 ini juga menawarkan konsep pedestrian dan shopping arcade
yang mumpuni.
Selain toko2 dan rstauran2 / cafe2,
banyak juga pedagang2 musiman. ‘Warung2′ dan pedagang2 buah banyak
sekali. Disiang hari, walau di awal musim dingin, udara di San Fransisco
sejuk, tidak dingin. Apalagi banyak orang disana. Suasana yg nyaman
sekali …..
Paling tidak, 2 hari aku selalu
menghabiskan waktu di Pier 39, sebelum kita berjalan ke tempat lain.
Jika malam, singa2 laut itu, beberapa hanya tetap ber’gelimpangan’,
tetapi sebagian lagi, mereka pergi, entah kemana. Tetapi keesokan
paginya, mereka berkumpul lagi, membangunkan sekitarnya dengan teriakan2
nya yang memang keras. Suatu ‘fenomena alam’ yang membuat aku terpukau :
“Benar2 mengagumkan …..”
Tags: Jalan-Jalan
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Pier 39 : Singa Laut ‘Bergelimpangan’ untuk Berjemur dan Bermalas-malasan”
Posting Komentar