Senin, 27 Januari 2014

‘Rekayasa Pencitraan’ Jokowi? Hahaha, Masa Bodohlah…..



By Christie Damayanti

1390810496655694433
news.liputan6.com

Jokowi tidak jadi membangun sodetan? Aku senang sekali! Setiap berita dan talkshow di TV, aapalagi tentang Jakarta, aku ikuti terus. Apalagi 2 minggu kemarin, aku banyak tidak masuk kerja karena tidak bisa keluar dari kompleks tempat tinggalku, karena dikepung banjir …..

Jokowi lebih memilih untuk terus melakukan kegiatannya dalam program2nya untuk mengatasi banjir. Salah satunya dengan meremajakan sungai2 yang melintasi Jakarta.

Jakarta sendiri dilintasi 13 sungai besar dan puluhan anak2 sungainya. Kesemuanya sudah ada sejak dahulu. Banjir pun sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda. Bahkan pemerintahan Belanda jaman Batavia dahulu, sudah melakukan banyak inovasi untuk pengendalian banjir, salah satunya Banjir Kanal Barat dan konsep Banjir Kanal Timur.

Ketika peralihan sebagai Indonesia yang merdeka dan sampai sekarang, konsep2 tentang penanggulangan banjir sepertinya juga diwariskan. Untuk Indonesia bisa melanjutkan konsep2 tersebut. Memang, ada yang dilanjutkan, tetapi ada juga yang tidak, sehingga BKT baru selesai hanya beberapa tahun lalu.

***

Ok. Setidaknya, Indonesia, khususnya Jakarta, mengerti bahwa  banjir akan terus dan selalu membayang2i ibukota Jakarta. Tetapi apakah memang kita ingin terus seperti ini? Banjir kecil dan besar bahkan banjir bandang pernah mengepung Jakarta. Banyak ahli2 perkotaan memberikan beberapa solusi, bahkan wawrga Jakarta biasa seperti aku, juga memberikan beberapa ide dan sedikit solusi. Tetapi kelihatannya, Jakarta masih terus ‘pongah’ untuk mengikuti ‘keinginan’nya sendiri.

Sekarang, ada calon gubernur Jokowi  ( dahulu ) yang meletakkan permasalahan banjir Jakarta di urutan teratas untuk harus segera di selesaikan. Itu membuat warga Jakarta senang. Bahkan ketika Jokowi benar2 menjadi gubernur Jakarta, beliau dengan wakilnya mulai untuk melakukan rencana2nya untuk membuat Jakarta menjadi lebih nyaman dan aman untuk ditinggali, salah satunya adalah mengendalian banjir. Dan sudah banyak juga yang diselesainkan, dengan 1 tahun lebih Jokowi menjadi Gubernur Jakarta.

Jakarta sekarang sudah mulai berubah. Sebagai ‘urban planner’ dan arsitek, aku memang hanya menyoroti tentang fisik Jakarta saja, walau tidak salah jika aku juga ‘melihat2′ isi pemikiran beliau. Beberapa waduk di Jakarta sudah berubah ( walau belum 100% ), untuk sebuah penyerapan dan tata lingkungan perkotaan. Peremajaan sungai terus dilakukan walau memakan waktu dan permasalahan. Perlahan konsep dan realisasi dalam permasalahan angkutan massal perkotaan terus menuju ke perbaikan, walau masih banyak kekurangannya.

Seperti judul dan artikelku tentang Jokowi : Pak Jokowi Bukan Tokoh idolaku, Tetapi Aku Sangat Menghormatinya, sampai sekarang aku pun tidak mengidolakannya. Sebagai Gubernur atau sebagai siapapun. Tetapi aku sangat menghormatinya, dan sangat mengharapkannya untuk menanggulangan permasalahan2 nya tentang Jakarta.

Sepertinya, banyak persamaan2 pemikiran antara aku dengan beliau. Dan jangan lupa bahwa, aku selalu memantau sepak terjang beliau untuk urusan fisik Jakarta, lewat tulisan dan mengirimkannya lewat akun twitter beliau bersama Ahok dalam ‘Jakart Baru’.

Kembali lagi tentang sodetan sungai,  yang mana Jokowi membatalkan keinginannya. Itu sangat baik, secara seprti yang aku tuliskan tentang itu Memang ‘Sodetan Sungai’ sama dengan ‘Sedotan?’, bahwa untuk mengubah sebuah siklus dan alur alam, sebenarnya Tuhan sama sekali tidak menginginkannya. DIA ( Tuhan ) meminta kita manusia untuk MENJAGA alam dan makhluk2 ciptaannya dengan sebaik2nya, BUKAN merusakannya!

Sehingga Jokowi terus melakukan peremajaan sungai dengan kebutuhan2nya ( DAS dan mencarikan lahan bagi pemukiman di bantarn sungai ), memulai untuk untuk membuat sungai2 di Jakarta lebih bisa menerima air kiriman dari Bogor dan air hujan. Itu merupakan tindakan yang paling bisa diterima untuk menanggulangi banjir. Karena seperti yang aku tuliskan di banyak artikel2ku di Kompasiana ini, bahwa kerusakan alam dan lingkungan ( terutama di Jakarta ), adalah salah satu sebab terbesar dari banyak bencara alam Jakarta, seperti BANJIR …..

Dan untukku, Jokowi merupakan tokoh sentral untuk pemulihan Jakarta, ditengah2 banyak tokoh yang ingin ‘menggulingkan’ Jokowi dengan kata2 hujaman dan fitnah2 keji. Untuk itupun, aku tidak tahu dan tidak peduli. Yang aku pedulikan adalah bahwa Jokowi salah satu yang dikirim NYA untuk pembenahan dan pemulihan Jakarta.

Kemarin, aku menerima beberapa BBM tentang ‘elektabilitas palsu Jokowi’. Bahkan hari ini pun, banyak Kompasianer menuliskan tentang itu. Hahaha ….. sedikit copas dari salah satu BBM :
————————————————————————————————————————
Demi mendorong popularitas Gubernur DKI Jakarta sampai ke titik tertinggi, segala cara dilakukan oleh Stanley Bernard ‘Stan’ Greenberg, konsultan politik, pollster, ahli strategi pemenangan pemilu-pilpres nomor wahid di dunia, yg ternyata terbukti selama ini bertindak sebagai ’sutradara atau otak’ di balik rekayasa pencitraan dan melambungnya popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir.

Di samping itu, fakta mengenai kinerja Jokowi yg buruk, tercermin dari kegagalan Jokowi menyerap anggaran APBD secara maksimal (hanya 55%, terendah dari seluruh propinsi di Indonesia), mandeknya program2 pembangunan daerah, serta ketidakmampuan Jokowi memenuhi janji2 kampaye yg diucapkannya pada saat Pilkada tahun 2012 lalu.

Bencana banjir besar di Jakarta dan kemacetan lalu lintas yg semakin parah, menyebabkan penilaian rakyat Jakarta semakin negatip terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, popularitas Jokowi di tengah2 masyarakat semakin tenggelam.
————————————————————————————————————————-
Sebagai warga Jakarta yang tidak mengidolakan, atau juga yang tidak peduli apakah Jokowi bersandiwara dan sedang mencintrakan dirinya sebagai Gubernur yang baik, mungkin aku bisa mempertanggung-jawabkan sebuah prinsip dan konsep pemikiran tentang pemulihan Jakarta.

Siapa pun gubernurnya, dari mana pun partainya, aku akan terus mendukungnya ( siapapun itu ) untuk pemulihan dan pembenahan Jakarta. Sehingga, ketika aku membaca BBM ini dan beberapa BBM lainnya, aku hanya bisa tersenyum.

***

Prinsip2 mengembalikan untuk pemulihan ‘Jakarta Baru’ itu tidak gampang. Sudah sejak pemerintahan kolonial Belanda, untuk ( salah satunya tentang Banjir ) penanggulangan banjir Jakarta. tidak gampang, SANGAT TIDAK GAMPANG! 

Jangankan Jokowi yang baru 1 tahun lebih memerintah Jakarta, para ahli2 perkotaan pun, yang bergelar S2 atau S3 pun masih belum menemukan konsep yang jitu untuk pengendalikan banjir, tanpa merusakkan apa yang ada! Karena mereka semua tahu, bahwa hanya alam lah ( Tuhan ) yang bisa ‘menahan diri’ untuk tidak merusak Jakarta ( bahkan dunia, sekalipun ). Karena, HAMPIR SEMUANYA MERUPAKAN KESALAHAN MANUSIA …..

Apakah ada yang mau mencoba, untuk ikut belajar atau kuliah tentang perkotaan, tentang lingkungan, atau tentang seluk beluk air? Semuanya tidak memakan waktu cepat untuk mengerti. Bahkan untuk HANYA SEKEDAR TAHU saja, tidak sebentar. Apakah ada yang tahu sifat2 air, secara ilmiah nya? Apakah ada yang bisa mengatahui apa yang ada di benak seorang pemulung, yang membuang sampah akibat banjir langsung ke sungai dihadapannya? Lihat tulisanku  Banjir Jakarta Mulai Reda, tapi….

Apapun itu, Jokowi sudah membuat Jakarta berubah! Dan barusaha untuk terus berubah! Dan Jokowi, yang aku lihat terus mengupayakannya, walau fitnahan dan cibiran dari siapapun itu berusaha menjegalnya.

Dan apapun itu, issue tentang ‘rekasaya pencitraan’ Jokowi, pada kenyataannya Jokowi mampu untuk terus bekerja positif, walau dalam cibiran banyak warga. Wajahnya terus tersenyum untuk menghalau pertanyaan2 dan penyataan2 banyak orang, untuk sebuah karya positif.

Dan aku dituduh pengikut jokowi? Masa bodohlah …..

Seperti aku, yang terus berusaha memulihkan diri sebagai insan pasca stroke dengan terus berupaya berkarya dan percaya diri walau cibiran dan sindiran menghalangiku dalam membangun sebuah ENEGRI POSITIF diri, ternyata begitu juga Jokowi yang terus tidak peduli untuk melakukan yang terbaik demi pembenahan dan pemulihan Jakarta, yang sekarang ini masih merupakan ‘benang kusut’ ……

Masing2 manusia harusnya bisa berkarya untuk banyak hal. Untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan, kota dan negaranya TANPA harus menjatuhkan manusia lain. 

Karena Tuhan sudah memberikan talenta kepada masing2 manusia. Tinggal kita sendiri yang berusaha mencari talenta itu, untuk sebuah karya agung, yang semata2 bagi kemuliaan Nama Tuhan kita …..

Salamku ……

Tags: ,

0 Responses to “‘Rekayasa Pencitraan’ Jokowi? Hahaha, Masa Bodohlah…..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks