Kamis, 28 Agustus 2014

Rerumputan, Mahasiswa, dan Kota Pelajar serta City Hall



By Christie Damayanti

14092075291595979240
knvbclub.blogspot.com
Dari Rotterdam, bus wisata kami bergerak menuju Delft, kota kecil dan cantik, yang terkenal di dunia sebagai ‘kota pelajar’ dan kota menhasil keramik ‘Blue Delft’ yang sangat terkenal di dunia.

Rotterdam ke Delft tidak terlalu jauh, mungkin sekitar kurang dari 1 jam, dengan kecepatan rata2 sekitar 2x kecepatan bus di Indonesia, karena jalanannya yang mulus dan tanpa hambatan sama sekali. Rotterdam kami tinggalkan, tetapi Delft pun tidak kalah menariknya!

Sejauh mata memandang, dari bus kami hanya padang rumput nan hijau. Rumah2 memang ada, nun jauh disana, ketika kami sudah di luar kota. Pun, ‘barrier kaca’ tetap banyak terdapat disana jika jarak antara jalan raya dengan bangunan ( mungkin ) kurang dari sekian meter. Selebihnya, padang rumput hijau, dengan banyak sapi2 Belanda yang terkenal dengan susunya yang enak, dan biri2 merumput disana.

Aku menatap rerumputan hijau. Pikiranku melayang. Sebenarnya, sawah2 hijau di Indonesia tidak kalah hijaunya. Jika tanaman padi masih muda, sejauh mata memandang, hanya hijau … hijau ….. dan hijau …..

1409207615189514706
14092076571451110796

Sapi2 gemuk, biri2 bahkan kuda2 pun merumput …..
Lihat tulisanku :


Tentang sapi2 serta biri2 gemuk di Belanda pun menjadikan inspirasi untukku. Ketika sapi2 itu menjadi sangat baik karena pemelihaannya yang juga baik serta makanannya sesuai dengan kriterianya, jelas sekali bahwa sapi2 Belanda adalah salah satu penghasil susu terbaik dunia. Bahkan dari susu itu, menghasilkan keju terbaik di dunia, itu sangat jelas!

Kadang2 aku berfikir, ketika ratusan kali aku bertandang ke kota2 kecil di Jawa Tengah ( kami adalah dari suku Jawa dan mempunyai banyak saudara di Pulau Jawa ), aku belum menemukan sapi2 gemuk, sebaik sapi di Belanda. Kupikir, karena sapi2 yang gemuk itu tidak dilepas begitu saja, merumput di padang rumput. Atau karena sapi2 gemuk itu hanya ada di beberapa peternak profesional? Entahlah …..
Tidak berlama2 aku merenungi pemandangan hijau selama perjalanan ke Delft, bus kami sudah memasuki kota Delft …..

Delft

Delft. Nama kota ini mengingatkan aku dengan teman2ku yang bersekolah disana, ketika mereka lulus SMA. Mereka berbondong2 berangkat ke Delft dan mereka lulus dengan gemilang, dan sekarang mereka menjadi orang2 terkemuka di Indonesia, sesuai dengan bidangnya masing2.

Dari referensi yang aku baca tentang Delft pun, kota ini banyak melahirkan sarjana2 salah satu yang terbaik di dunia. Entahlah, terserah saja. Tetapi yang aku tahu, ketika kami ‘city sightseeing’ berkeliling kota Delft, kami banyak melihat mahasiswa2 berbondong2 dengan berjalan kaki atau bersepeda disana. Membawa buku, berceloteh dengan keriangan mereka sebagai mahasiswa. Dan aku menjadi trenyuh, memoriku tumpah ruah, mengingat masa2 kuliahku dulu, juga di negeri orang …..

14092077661733096707
14092083461108237623

Mahasiswa2 ‘cool’ dan keren ( kata Michelle ) bersepeda disana, bukan bermobil mewah …..

Kota ini memang kecil. Tenang dan terlihat tidak terlalalu ‘menyenangkan’ bagi wisatawan yang suka kehebohan dan eforia dunia wisata. Downtown nya pu kecil dan cukup sepi. Di pusat kota terdapat square Markt, dimana memang pada sebuah ‘kota tua’ bersejarah dengan beragam bangunan klasik Renaissance. Delft memang berada antara Rotterdam dan The Hague.

Delft sangat terkenal dengan pusat kotanya yang bersejarah, juga ‘Blue Delft’, keramik yang dilukis, Delft University of Technologi serta seorang peluks Vermeer dan ilmuwan Anthony van Leeuwenhoek.

Di pusat kota Delft, banyak bangunan2 bersejarah, dan monumental. Kanal2 pun banyak terdapat disana, seperti di Amsterdam. Tetapi memang sayang sekali, kanal2 di Delft tidak di eksplore sebagai kegiatam yang bisa mendatangkan devisa kota, untuk wisatawan asing.

14092084321316085683
14092084691524693280

‘City Sightseeing’ di kota Delft, tidak ada ‘kemewahan’ …
..
Kami memang hanya sebentar di Delft. Begiu ‘city sightseeing’ selesai menggunakan bus besar kami, kami diajak untuk makan siang di pusat kota,  sambil menikmati bangunan2 monumental disana. Makan siang pun harus mencari sendiri, sehingga aku dan anak2 berusaha untuk makan secepatnya, untuk sedikit meng-eksplore lebih banyak melihat2 dan mengamati lingkungan disana. Jadilah, kami hanya makan sandwich ‘Subway’ saja, selebihnya kami berjalan2 dan mengamati lingkungan The Markt …..

14092085561863230758
1409208637575116446

Dennis dan Michelle, dengan latar belakang City Hall Delft dan lingkungan The Markt

Delft City Hall, merupakan bangunan pertama yang aku datangi. Bergaya Renaissance, bersebelahan dengan Nieuwe Kerk ( Gereja Baru ), dahulunya merupakan pusat pemerintahan kota, dan sampi sekarang tempat ini sering diadakan upacara2 pernikahan secara sipil, setelah diberkati di Niuew Kerk, yang berada dilingkungan The Markt.

Di desain oleh arsitek Belanda asli, Hendrich de Keyser, Delft City Hall merupakan salah satu magnet bagi wisatawan2 yang berada di Delft. Lingkungan The Markt sendiri memang menyenangkan. Sebuah square yang dikelilingi oleh bangunan2 bersejarah, dengan banyak restoran2 dan cafe2 cantik, pusat kota Delft tetap menjanjikan ’sesuatu’ bagi wisatawan, walau tidak seperti Amsterdam.

14092087511829061730
1409208797199183432
14092089701686366473
1409209133761333563

Lingkungan The Markt di 4 sisi, dengan lapangan luas dan cafe2 cantik di sekelilingnya. Michelle denan latar belakang Niuewe Kerk …..

Untukku sendiri sebenarnya, aku ingin anak2ku melihat betapa sebuah kota bernama Delft mampu mencetak sarjana2 kelas dunia. Dan aku cukup berharap, jika suatu saat anak2ku ingin dan berniat mencari bea siswa disana. Karena yang aku tahu, sekolah di Delft akan sangat menginspirasi untuk kehidupan mereka di masa2 depan mereka. Dan Delft memberikan banyak bea siswa bagi calon2 mahasiswa dunia untuk berskolah disana ……

Lingkungan The Markt memang menjanjikan sebuah fenomena berbeda dengan di Rotterdam apalagi di Amsterdam. Disini, sebagai wisatawan ‘diminta’ membuka hatinya untuk lebih bisa merenung. Bahwa dalam dunia wisata tidak hanya berbentuk eforia dan bersenang2 dengan gemerlap materi saja ( makan, beerjalan2 atau berbelanja ). Di Delft ini, aku merasaka sebuah dunia wisata yang sangat berbeda.

Sangat beruntung aku membawa kedua anak2ku ke Delft, untuk mengajak mereka melihat kehidupan sebuah kota pelajar di Holland, dimana kota ini tetap menyajikan kehidupan ala mahasiswa, tetapi terukur dengan kesesuaian dengan kebutuhan mereka. Tidak banyak tempat2 hiburan dan hanya ada ‘ruang’ yang tetap member penghiburan sesaat jika mereka jenuh dengan dunia perkuliahan mereka.

Dan Delft mampu menjawab tantangan dunia, bahwa kota Delft, kota pelajar di Holland, tetap bersahaja menyandang ‘gelarnya’, tanpa ada pembangunan2 apapun ( baik secara fisik kota ataupun secara kehidupan ) yang ter-eksplore secara membabi buta …..

Sebelumnya :



Tags:

0 Responses to “ Rerumputan, Mahasiswa, dan Kota Pelajar serta City Hall”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks