Selasa, 11 Februari 2014

Bosan dengan Kepiting Laut? Coba ‘Kepiting Kenari’ dari Balikpapan, Lebih Gurih karena Makan Kelapa …..



By Christie Damayanti

1392091714293185589

Kepiting! Wow! Seekor hewan yang diberikan Tuhan, dan bisa untuk dimakan. Cangkangnya keras karena tubuhnya sendiri lunak. Tulang2nya hanya ada di capit besar dan kaki2nya. Yang lain hanya dilindungi oleh cangkang kerasnya

Kepiting ada bermacam2. Beberapa jenis aku pernah makan. Mulai yang ada di Indonesia, dan yang terbesar aku pernah melihat dan memakannya di San Francisco, di Pier 39. Di Jakarta sendiri, kepiting aku nikmati di banyak restoran. Bahkan krtika orang tuaku masih sehat dan aku masih kecil, mamaku selalu mencari kepiting gemuk dan bertelur langsung ke Pasar Ikan Pluit. Pagi2 pulang dari Gereja, mencari kepiting dan sampai rumah mamaku memasaknya dan makan bersama di rumah.

Cara masak kepiting pun banyak rasa. Dulu, mama palingan merebus tanpa bumbu macam2 karena tubuh kepiting sendiri sudah gurih dan air di cangkangnya masih dari air laut. Mungkin hanya ditambah rebusdan bawang putih dan daun jeruk untuk penghilang bau amisnya.

Atau hanya digoreng dengan hanya bersama bawang putih. Di goreng kering. Enak sekali! Minyaknya merupakan minyak tubuh kepiting itu sendiri. Aku ingat, hanya dituang minyak sedikit saja dengan bawang puting yang di gongseng sampai baunya harum, kepiting itu langsung di goreng setelah direbus sampai setengah matang. Minyak kepitingnya keluar bercampur dengan minyak goreng dengan bawang putihnya, sampai baunya harum dan beberapa menit kemudian, diangkat karena kepiting sudah direbus.

Tetapi semakin kesini, banyak cara memasak kepiting, dengan rasa khas masing2. Misalnya, kepiting lada hitam, yang terenak di sebuah resto di Greenville. Kepiting bumbu padang, terenak ada di Kelapa Gading, dan sebagainya.

*Eh btw, cerita diatas itu sebelum aku sakit lho. Sekarang aku hanya makan 1 capit kepiting saja, ketika memang di resto itu. Kadar kolesterol nya cukup tinggi …..

Balikpapan adalah salah satu kota di Kalimantan yang terkenal sebagai ‘penghasil’ kepiting. Ketika aku sempat disana selama 3 bulan untuk mengurus pekerjaanku bersama anak2ku tahun 2005, mungkin aku menjadi gemuk karena selalu makan kepiting. Panas2 dengan nasi putih yang lembut dan enak, aku bisa mengahiskan 5 sampai 7 ekor kepiting. 

Karena kepiting di Balikpapan bukan kepiting laut, tetapi kepiting kelapa ( ketam ), atau juga disebut ‘kepiting kenari’, adalah kepiting kecil2 dan sedikit kolesterolnya. Kepiting2 itu memakan kelapa, sering terdapat memanjat pohon kelapa. Tubuhnya agak sedikit ‘kurus’ dibanding dengan kepiting laut tetapi dagingnya lebih gurih.


1392091771632800850
tanjungbatuderawan.blogspot.com
1392091808329820133
junantoherdiawan.blogspot.com

* Ga juga sih, ternyata ketika aku googling tentang kepiting kenari, ternyata tidak sekecil yang aku bayangkan. Tetap besar dengan capit jauh lebih besar dari yang aku bayangkan, walau di Balikpapan sendiri, di resto yang adikku beli, kepiting kenari ini tidak lebih besar dari kepiting laut.

Bulan kemarin adikku yang tinggal di Amerika, datang dan bertugas ke Balikpapan dan Riau, selama 1 minggu. Sisanya 3mggu, bekerja di Jakarta dan banyak diskusi dengan mitra2 kerjanya, tinggal di hotel dan sempat 1 minggu tinggal di rumah Tebet.

Ketika dia datang dari Balikpapan, dia membawa kepiting kelapa ( ketam ) untuk oleh2. Sore dari Balikpapan dan langsung dari Bandara Soetta ke rumah Tebet. Masih hangat. Sekotak lumayan besar, seporsi kepiting kelapa bumbu saos pedas. Memang itu rasa baru. Adikku sengaja membawa Kepiting Dandito rasa Saos Pedas karena kepiting rasa lada hitam, agak bosan!

Begitu dibuka, baunya menyeruak ke seluruh ruang makan ku. Nyam … nyam … nyam … masih hangat jadi tidak perlu dihangati lagi. Dalam 1 porsi, ada 3 ekor kepiting kelapa ( ketam ). Kepiting kelapa itu memang kecil, walau tidak sekecil yang aku bayangkan. 

Cangkangnya pun cukup besar, dan dagingnya gurih sekali! Aku haya makan 1 capit yang terbesar, dengan saos tomat pedas ( tidak terlalu pedas, sih ) yang cukup banyak. ‘Dandito’ memberi kami saos pedasnya cukup banyak. Sehingga sampai kepiting kelapa itu habis, saos pedasnya masih bisa mama buat bumbu sayur, besok paginya …..

13920918571482765030
13920918991814407214

Kepiting kelapa / kepiting kenari ( ketam ) Saos Pedas dari resto terkenal ‘Dandito’, Balikpapan

Kepiting Dandito memang termasuk restoran baru di Balikpapan. Entah tahun berapa resto ini dibuka karena yang jelas aku tinggal disana tahun 2005, belum ada resto ini. Dan kata adikku yang baru dari sana, Dandito sekarang yang terenak dan terkenal, bukan yang lainnya. Yang jelas, ternyata resto kepiting disana sepertinya memanfaatkan ‘the last gift’ untuk wisatawan, karena mereka membuka restonya semuanya terletak tidak jauh dari Bandara Sepinggan.

***

Kepiting kelapa atau kepiting kenari dari Balikpapan ini sepertinya termasuk ’spesies terancam’. Dan jika kita tidak menangkarnya dengan baik, suatu saat hewan ini akan punah dari muka bumi. Walau manusia memang diminta oleh Tuhan untuk mengelola bumi ini, kita harus juga bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. Bukan hanya memakannya saja, tetapi untuk memakannya harus dikelola dengan baik, menangkarnya supaya spesiesnya tidak terancam punah.

Kepiting ini hidup di tanah gambut dan batu2an. Makanannya kelapa. Walau hidup di dataran, kadang2 kepiting ini terlihat sampai kelaut. Mungkin karena terbawa ombak laut, secara makanannya kelapa dan pohon kelapa sebagian besar berada di pantai.

Sekarang, rasanya? Rrrrruuuuaaaaarrrrrrr biasaaaaaaaa!!! Walau aku hanya makan 1 buah capit besarnya, aku sudah mencoba makan kepitig kelapa Dandito.

Hmmmmmm, seandainya aku sehat, ya …..

Tags:

0 Responses to “Bosan dengan Kepiting Laut? Coba ‘Kepiting Kenari’ dari Balikpapan, Lebih Gurih karena Makan Kelapa …..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks