Rabu, 02 Januari 2013

Malam Tahun Baru 2012, Jakarta ‘Sepi’



By Christie Damayanti

13571027021317042786
merdeka.com

Ternyata, suasana Tahun Baru yang selalu bermacet2 ria, sekarang di Jakarta tidak seperti dahulu. Dari dulu, hampir setiap momen Tahun Baru, jika tidak keluar kota atau keluar negeri, aku dan keluargaku pasti bermalam di sebuah hotel ( biasanya di Ancol ) atau cottage, atau hanya berjalan2 berkeliling Jakarta. Dengan mengendarai mobil, berputar di jalan tol Jakarta, sambil meniup terompet serta berteriak2, membuka ’sun roof’ dan membentangkan tangan kami ….. Suatu momen yang sangat ekspresif, ketika kami merasa optimis menyambut Tahun Baru …..

Begitu juga ketika tahun ini kami sama sekali tidak kemana2 dan menghabiskan liburan Natal serta Tahun Baru di Jakarta saja, kami memang merencanakan untuk berkeliling Jakarta untuk menyambut Tahun Baru.

Bermula dari setelah makan siang di rumah sakit untuk menemani mama yang masih di opname, kami mulai melihat2 suasana Jakarta, tepat tanggal 31 Desember, sesaat sebelum pergantian tahun. Jakarta masih sepi, tidak biasanya, apalagi ini menjelang Tahun Baru. Sedikit heran. Tetapi ketika aku sadar bahwa Pak Jokowi memberikan ’space’ bagi warga Jakarta untuk begadang semalaman di ruas jalan Thamrin-Sudirman dengan adanya ‘car free day’ untuk menyambut suasana tahun baru, mungkin mereka agak segan keluar dari rumah naik mobil, secara ( aku juga berpikir demikian ) Jakarta pasti lebih macet! Mungkin mereka justru hanya di rumah saja dan menyaksikan di TV saja. Dan banyak kemungkinan lainnya …..

Kami mulai kearah Utara Jakarta. Karena seperti biasanya hanya putar2 kota, mungkin hanya makan Tahun Baru di sebuah restauran, jadi kami memakai baju santai. Tetapi ternyata kami ingin makan di hotel, jadi baju kami tidak ‘oke’ untuk makan di hotel, sehingga kami memutuskan ke sebuah mall untuk membeli baju, sekalian untuk baju tahun baru anak2ku.

Perjalanan dari Cikini ke Utara Jakarta, sangat sepi. Jalan santai sambil bercanda ria di mobil. Kami memasuki area perumahan sekitar Ancol karena untuk ke Ancol sendiri, kami malas ketika terlihat sudah banyak dan sedikit macet. Berputar2 dan melihat laut Jakarta. Langit mulai mendung, dan sudah jam 4 sore. Gerimis mulai turun. Kami melanjutkan perjalanan kami ke arah Pluit. Dan kami berhenti makan ‘cemilan’ kesukaan kami, bakmi keriting Medan, belum makan malam lhooo, walau secara kami sudah kekenyangan …..

Berikut foto2 jalan tol yang sepi - benar2 sepiiiiii ….. dengan mendung bergayut seperti mau ada badai ……


13571028301543079359
13571028641814210230
13571029141338198421
13571031102100291840
1357103148249915425
1357103178399254857

Perjalanan kami lanjutkan, 2x berputar di jalan tol Jakarta. Langit mendung tebal. Baru jam 5 lewat, tetapi seperti jam 6.30. Gelap, hitam pekat! Sepertinya akan ada badai di Jakarta. Dan putaran kedua, kami ‘turun’ ke daerah Kelapa Gading. Mulanya kami ingin ke daerah selatan, sekitar Pondok Indah atau Gandaria, tapi Dennis, yang sudah bisa nyetir mobil ( walau aku belum mengijinkan dia membuat SIM karena baru 16 tahun ), malas kesana. 

Sehingga kami memutuskan mencari resto di Kelapa Gading. Pemikiranku, jika mall2 disana tutup ( tidak ada ‘late shopping’ ), kami bisa mencari makanan disana secara resto2 di Kelapa Gading bisa sampai buka 24 jam, apalagi di malam pergantian tahun.

13571032122080477354
Ini baru jam 5.30 sore tetapi langitnya sudah seperti itu …..

Kami masuk ke sebuah mall untuk sekedar berjalan2 menunggu waktu jam 12 tepat tengah malam. Berjalan2, dan aku benar2 BERJALAN, tidak memakai kursi roda. Bergantungan dengan Dennis dan Michelle bergantian, tertawa2, becanda dan menyenangkan sekali. Jika capai, aku duduk di kursi roda. Dan ternyata, di mall2 di Kelapa Gading semua mengadakan ‘late shopping’, sehingga kami memutuskan hanya berjalan2 i mall, dan baru jam 12 kami akan berkeliling Jakarta.

Hujan deras menutupi bumi Jakarta. Deras sekali. Sampai2 jika hujan, di mall seperti ini tidak akan terdengar, tetapi dengan derasnya hujan tanggal 31 Desember di Kelapa Gading, sampai terdengar dan petir menyambar2 ….. Dan kami nyaman di mall …..

Waktu terus berjalan. Jam 11 malam, kami hanya ingin minum saja. Bukan dinner atau late dinner, sehingga kami hanya mecari resto cepat saji. Minum dan es krim, sambil menunggu jam 12 malam untuk  keluar mall. Tepat jam 11.45 malam, kami sudah di dalam mobil. Jalanan yang tadinya sepi dan diguyur hujan, setelah itu sangat ramai. Kembang Api mulai diluncurkan. Dan ternyata, sebelum mobil kami mencapai tol, sudah tepat jam 12 malam, pergantian tahun dari 2012 ke 2013. SELAMAT TAHUN BARU …….

Kami berhenti, masih di seputar Kelapa Gading. Dennis keluar mobil, sudah memasang kamera besarnya untuk memfoto kembang api. Aku hanya duduk di mobil. Dennis ‘ceklak-ceklek’ terus, mengabadikan momen2 kembang api. Memang, dia sempat tercetus untuk memfooto kembang api, secara dia sedang sangat menyukai hobi fotografinya …..

1357103265467064880
Kelapa Gading-pun sangat ’sepi’, apalagi di malam tahun baru …..
13571033241437984713

Sekitar 15 menit setelahnya, Dennis masuk mobil, “Kembang Apinya ga seru”, begitu katanya. Dan kami mulai menuju jalan tol untuk berkeliling Jakarta, dan kami bersiap jika macet kearah Ancol, seperti tahun2 lalu …..

Mobil meluncur dengan nyaman, tidak ada tanda2 macet sama sekali. Dari Kelapa Gading, mobil meluncur ke Cawang, berputar ke Pancoran, Semanggi, Grogol dan menuju Ancol. Lancar! Gileeee ….. jadi ingat, jika kita berputar di alan tol sewaktu tahun baru, mobil sudah tersendat bahkan berhenti ketika ke arah Ancol dan Kelapa Gading. 

Dulu, jika kami berputar di jalan tol sewaktu detik2 pergantian tahun, kami bisa beerhenti berjam2 untuk pulang. Dan biassnya, kami justru memanfaatkan momen2 itu untuk bercanda, berfoto ria serta ‘nyemil’ di mobil. Dan anak2 selalu jumpalitan diluar, secara mereka berasa ‘aneh’ berada di luar, malam2 dan di jalan tol! Hehehe …..

2 kali kami mengelilingi tol. Hanya sedikit macet ketika banyak mobil turun ke arah Ancol, pun hanya beberapa menit dan setelah itu lancar lagi. Ketika di atas Semanggi, sejenak aku melihat di jalan Sudirman dan memang penuh warga Jakarta yang ingin bersuka ria dengan adanya ‘car free day’ Tahun Baru. 

Yang biasanya berwarna kuning dan merah lampu mobil yang bermacet2 ria, waktu itu hanya terlihat warga yang bergerombol berjalan kaki menyaksikan panggung2 yang tersebar di beberapa titik ….. Sayang, aku tidak akan mungkin untuk kesana secara terlalu banyak orang dengan keterbatasanku …..

Waktu terus beranjak pagi. Mobil kami dalam putaran kedua, ‘turun’ ke Cawang untuk menuju ke umahku di Tebet. Dan sekitar jam 2 pagi tanggal 1 Januari 2014, kami masuk ke rumah. Sudah lewat waktu tidur. Jadi seperti biasa, menjadi susah tidur, sehingga aku mulai buka2 iPad dan melihat2 postingan teman2ku.

Sayangnya, mama belum bisa untuk bersama meranyakan Tahun Baru ini secara beliau masih berada di rumah sakit yang merawat beliau. Tetapi makna yang terkandung dalam pergantian tahu ini adalah kebersamaan dalam satu keluarga, walau tidak lengkap. Dan resolusi masing2 dari kami adalah bisa saling mengasihi dan saling membahagiakan dalam Tuhan. Bahwa di tahun 2013 ini, aku sangat ingin anak2ku tetap berbahagia walau mamanya masih dalam keterbatasan …..

Selamat Tahun Baru 2013, salam dari aku, Dennis dan Michelle serta kedua orang tuaku, untuk sahabat2 dimanapun berada bersama keluarga …..

Tuhan berkati!

Tags:

0 Responses to “Malam Tahun Baru 2012, Jakarta ‘Sepi’”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks