Kamis, 20 Juni 2013

Aku dan ‘Sahabat-Sahabat Istimewa’ku



By Christie Damayanti

13717164941539539596
Aku dengan Keong-Min Kim, pianis Korea dalam tulisanku Panist Korea dengan Celebral Palsy.

Bersahabat memang sangat menyenangkan. Sejak kecil aku memang sangat senang mencari teman. Tetapi karena dulu ( dan juga sekarang ) aku tomboi, teman2 dan sahabat2ku kebanyakan laki2. 

Bahkan sebelum aku stroke ini, aku tidak mempunyai teman atau sahabat perempuan, kecuali seorang Diani yang sudah aku anggap sebagai  adikku sendiri. Kata teman2 perempuan di semua komunitasku, aku adalah perempuan yang aneh dan kasar. 

Yah ….. mau diapain? Mungkin karena aku hidup di dunia proyek, dimana lingkunganku hanya pekerja2 kasar ( tentunya laki2 ) serta komunitas dunia konstruksi. Bahkan hidupku dikelilingi oleh tukang2 kasar, dimana aku bisa maan bersamanya, bahkan tidur di proyek bersama di atas sak semen atau papan tripleks jika ‘deadline’ di depan mata …..

Tetapi ketika aku sakit seperti sekarang ini, justru aku semakin feminin ( katanya lho ) dan teman2 dan sahabat2ku datang dari berbagai kalangan, laki2 dan perempuan. Yah, jika dulu aku selalu berteriak2 dengan lantang ketika aku harus menanamkan disiplin tinggi dalam pekerjaanku di lapangan, tetapi karena keterbatasanku sekarang dimana suara dan bicaraku masih terhambat, sehingga aku hanya bisa tersenyum, atau setidaknya hanya bisa tertawa saja.

Teman2 dan sahabat2ku sekarang dari beberapa kalangan. Bukan hanya di dunia konstruksi saja, tetapi justru merambah di beberapa komunitas. Seperti komunitas penulis, filateli, pemerintah, kaum disabled bahkan belasan dan duapuluhan tahun lebih dibawahku pun, tetap dan mau menjadi teman dan sahabatku. Ya, aku mempunyai sahabat2 cilik, dimana mereka memanggil aku tante, bahkan mama ….. 

Mereka adalah sahabat2 cilikku, mereka adalah sahabat2 istimewaku …..

Komunitas perkerjaanku jelas, kami dalam dunia formal dan karena aku memang sudah cukup senior, mereka memanggilku Ibu Christie. Juga di dunia mengajar dimana aku menjadi dosen. Semua mahasiswa memanggilku Ibu Christie. Tetapi ketika aku mulai merambah di dunia yang benar2 baru setelah aku sakit, sahabat2ku filateli hampir semua juniorku ( walau ada beberapa filatelis senior ), dan mereka memanggil aku degan sebutan Mba Christie. Begitu juga dunia menulis, hampir semua memanggilku Mba Christie.

Pertama kali aku mempunyai sahabat cilik, adalah ketika aku sebagai juri nasional dalam lomba menulis surat untuk tingkat remaja ( tahun 2012 dan 2013 ). Mereka baru duduk di kelas SMP dan SMA. 

Beberapa dari mereka yang menang dimana aku mejadi jurinya, maaih menghubungiku dan sering berdiskusi denganku dalam dunia menulis. Mereka memanggilku Tante Christie. Ada yang dari Bali, Ayu namanya juara kedua lomba ini tahun 2012 ( lihat tulisanku di Ayu, Remaja Berkebutuhan Khusus dan Mimpi-Mimpinya dan Puisi dari Ayu Untukku ). Ada juga Gaby, remaja SMP juara pertama di tahun 2013. Kami masih saling bercerita lewat SMS ( Ayu ) atau lewat Facebook dan Kompasiana.

137171656873150747
Aku dan Ayu, remaja SMP dari Bali yang dalam keterbatasan ( celebral palsy )

Waktu kami sosialisasi di Purwokerto tentang ‘Internet Sehat dan Aman’ bersama dengan IDKita Kompasiana, ada 2 remaja SMP yang sangat aktif menulis setelah aku memotivasi mereka. Balqis dan Gita, namanya. Mereka juga memanggilku dengan sebutan Tante Christie. Balqis sudah mampu membuat novel bersambung di Kompasiana juga Gita. Beberapa kali, kami berdiskusi bersama. Biasanya, mereka bertanya2 tentang bagaimana menulis, sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Menari dan menyenangkan ……

13717166371737150693
1371716672556478340
Aku sebagai motivator dengan Balqis yang sekarang sangat luar biasa!



Balqis Zahra - Kompasiana

Celin adalah sahabat cilikku di dalam komunitas filateli. Seorang gadis mungil, seperti anakku. Cantik dan langsing ( bahkan kurus, hihihihi ….. ). Celin seorang gadis kuliahan. Dia ssering ke rumahku dan menemaniku kemana2. Paling sering jika dia datang hari Sabtu sampai mengantarku siaran di Radio Pelita Kasih. Atau menemaniku ketika papa meninggal dunia setiap hari. 

Dan ketika aku berulang tahun kemarin, dia sempatkan membuat Mini Album dengan foto2ku, keluargaku dan foto2ku dan Celin. Luar biasa! Mini Album yang cantik dan api, penuh inspirasi. Oya, dia juga sering mem-posting curahan hatinya kepadaku ( misalnya ini http://m.facebook.com/note.php?note_id=10151478759938597&refid=17 , dimana dia memanggilku dengan sebutan Mama Christie …..

13717167801159386021
13717168931933829225

Aku dan Celin di pameran filateli-ku dan aku siaran radio. Salah satu lembaran Mini Album ( aku dengan keluargaku ) dari Celin untuk ulang tahunku tahun 2013 ini …..

Terakhir tetapi bukan berarti tidak berarti adalah Nisa. Seorang gadis kuliahan, dalam keterbatasan. Nisa berada di komunitas disabled dalam IDCC ( Indonesia Disabled Care Community ) serta Young Voice Indonesia. Dia adalah ‘low hearing’, tetapi sangat luar biasa! Nisa membuat beberapa tulisan untukku yang membuat mataku berkaca2 ketika membacanya, dan Nisa juga memanggilku dengan sebutan Mama Christie ( lihat tulisan dari Nisa : Seuntai Senyum dan Tawa Untukmu Mama Christie Damayanti ) …..

13717170371460821078
13717170811397696215
Aku dengan Nisa, yang memanggilku Mama ….. *bighug …..
Sama juga dengan sahabat2ku dalam komunitasd disabled, merupakan kebahagiaanku yang hakiki 
13717171671463180031
Aku dengan Habibie, disabled muda yang sangat luar biasa!
1371717252780395423

Aku dengan bu Mardiana, membuat aku tetap beryukur dengan segala keberadaanku dan keluargaku …..

Dan mereka adalah sahabat2 istimewaku …..

Jika seorang perempuan di umurnya di pertengahan 40-an seperti aku ini, seharusnyalah aku berteman dan bersahabat dengan perempuan atau laki2 yang juga seumuran dengan ku. Tetapi jika aku berteman dan bersahat dengan ’sahabat2 cilikku’ seperti yang aku tuliskan diatas, mungkin banyak yang mengira aku yang aneh.

Bahwa aku aneh, aku tidak peduli. Yang jelas aku terus bertindak sebagai perempuan wajar dan tidak lebay. Bahwa mereka mau terus berteman dan bersahabat denganku, Puji Tuhan, bukan? Aku tidak pernah lebay, aku hanya terus mencari teman dan sahabat yang sebanyak2nya. Jika mereka nyaman denganku, mengapa aku harus mengingkarinya? 

Ya, aku sayang dengan semua teman dan sahabat2ku, termasuk ’sahabat2 cilikku’. Mereka adalah cahaya dalah kehidupanku. Dan sahabat2 cilikku merupakan penghiburku, dan aku sudah mengaanggap mereka seperti anak2ku …..

***

Hidup akan sangat gersang jika kita tidak mempunyai teman dan sahabat. Apalagi perempuan separuh baya dengan keterbatasan sepertiku. Dengan hanya bisa duduk dan menulis dan tanpa bisa mobile jika tidak ditemani, aku harus bertean dan bersahabat. 

Dan Puji Tuhan, sahabat2ku datang dari berbagai kalangan dan komunitas. Mereka adalah sahabat2 istimewaku. Puji Tuhan juga, mereka tidak pernah meninggalkan aku, walau aku seperti ini, dan justru mereka terlihat semakin mengasihiku …..

Terima kasih teman2 dan sahabat2ku ….. terima kasih sekali untuk terus mengasihiku.

Tuhan berkati kita semuanya …..

Tags:

0 Responses to “Aku dan ‘Sahabat-Sahabat Istimewa’ku”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks