Selasa, 07 Mei 2013
Dengan Kasih, Mba Soraya Haque Mampu Melakukan Semuanya
Selasa, 07 Mei 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Dari kiri :
Michael dengan kemanjaannya ke mba Soraya Haque, Gugun Gondrong, aku, mba Vema dan mama nya Michael …..
Ketika kita selalu membuka
hati untuk ‘menangkap’ kasih Tuhan yang DIA berikan kepada kita lewat
banyak hal yang ada di sekeliling kita, sangat banyak yang akan kita
terima. Baik itu keramahan orang2 di sekeliling kita, pertemanan baru
yang terus menjurus menjadi persahabatan, ataupun konsep2 hidup yang
baru yang kita tidak pernah ketahui serta tidak terpikirkan oleh kita
untuk kita perbuat. Membuka hati kita berarti mau menerima apapun
kehendak Tuhan sesuai dengan kasih NYA.
Persahabatanku dengan mba Vema memang sudah lumayan lama terjalin, ketika awalnya mas Erri datang ke acaraku ( lihat tulisanku Kompasiana dan Museum Perangko, Membuat Aku Mulai Bisa Merefleksikan Diri di Balik Ketidak-sempurnaanku ) dan
mengenalkan mba Vema sebagai istrinya di sebuah acara kopdar Kompasiana
dan terus bersahabat juga dengan anak2nya ( lihat tulisanku Erri Subakti dan Lovema Syafei : Sejumput Kasih dari Sahabat dan Keluarga ).
Mereka berdua menjadi sahabat keluargaku dan sering bermain bersama.
Dan mba Vema sangat peduli denganku sampai dia rela untuk selalu
menemaniku kemanpun jika hanya aku sendiri untuk berkegiatan. Apalagi
sejak papa berpulang, selain Valentino, mba Vema adalah tumpuanku
pengharapanku untuk tangan dan kakiku, seperti papa …..
Tetapi persahabatanku dengan mba Soraya
Haque ( mba Aya ) baru terjalin sejak 26 April 2013 ini, ketika beliau
sebagai MC dan aku sebagai nara sumbernya di acara memperingati Hari
Kartini ( lihat tulisanku “Jadul”-nya Cerita Ibu Kartini Bersahabat Pena, Masa sih? dan “Who Are You, Christie?” tanya mba Soraya Haque… ).
Walau baru sesaat, hati kami terus terjalin, berakar dengan kuat,
ketika masing2 dari kami mau dan selalu menjaganya. Dan walau hanya
ber-BBM setiap hari, getar2 haati kami bertumbuh dengan baik …..
Hari Senin tanggal 6 Mei 2013 kemarin,
mba Aya mengundangku untuk mencoba terapi otak, sebuah alternatif terapi
dari Dr Inekke Limuria, untukku dalam penyembuhan strokeku. Mba Aya
sangat care dan ingin ‘menyembuhkanku’, segera, entah mengapa. Padahal
aku adalah orang ‘baru’ dalam kehidupannya. Aura positif selau
terpancar dari kata2nya di BBM atau wajahnya yang selalu tersenyum dan
kecantikannya sangat membuat hatiku damai.
Seorang mba Aya, dalam waktu
yang sangat singkat, mampu membuat aku menjadi seorang yang berbahagia,
karena selain Valentino yang memang pengganti papa, ada mba Vema sebagai
sahabatku di kala susah sejak 1 tahun lalu, sekarang ada mba Aya yang
selalu memberikan kenyamana dan percaya diri bahwa aku akan sembuh,
segera!
Kami di undang ke sebuah klinik di jalan
Bumi Mayestik. Klinik itu tidak besar tapi nyaman dan membuat kami dan
pasien2 lainnya betah walau mungkin harus menunggu agak lama, karena
pasiennya lumayan banyak. Aku duduk berdampingan dengan mba Vema,
menunggu mba Aya. Aku melihat sekeliling. Banyak pasien yang menunggu.
Ruangan itu dingin dan nyaman karena memang ber-AC. Bolak balik keluar
masuk pasien juga beberapa dokter. Termasuk 2 orang ‘crew’ Trans TV yang
memang ingin meliput kegiatan mba Aya.
Aku memang tidak terlalu tahu dengan
cerita2 orang2 terkenal itu, termasuk mba Soraya Haque. Yang aku tahu
hanya bahwa Soraya Haque bersama dengan 2 sauradanya berkecimpung di
dunia show-biz Indonesia. Ada Marissa Haque dan Shanaz Haque. Dan tidak
pernah terpikir bahwa aku sudah berada dalam salah satu ‘dunia’ mereka,
mba Aya.
Aku baru tahu, sedikit cerita tentang
mba Aya. Dengan wajah cantiknya, ternyata bukan hanya wajah fisiknya lah
yang cantik, tetapi ternyata hatinya pun angat ‘cantik’, sebuah ‘inner
beauty’ yang sempurna …..
Aku tidak ingin menceritakan tentang
sesi terapinya, tetapi aku ingin menceritakan pengalamanku seharian
bersama mba Aya, sahabat baruku di kliniknya. Sebuah pengalaman baru
yang sangat menginspirasiku untuk terus mengembangkan pelayananku untuk
banyak orang …..
Terapi otak yang dilakukan Dr Inneke,
sepertinya mampu membuat banyak orang yang mengalami gangguan belajar
dan gangguan perilaku, bisa lebih baik. Permasalahan2 dalam otaknya,
tubuh dan jiwanya pasti akan saling berpengaruh. Antara biologis,
sosiologis dan perkembangan serta eksplorasi permasalahan merupakan
saling keterkaitan, dan salah satu yang mba Aya di dedikasikan untuk
pelayanannya di klinik ini adalah untuk membantu insan yang bermasalah
dengan otak dan pemikirannya seperti aku sebagai insan pasca stroke,
serta insan down-syndrome ( dari anak2 sampai dewasa ) …….
Cerita mba Aya, beliau sudah
berkecimpung dengan mereka, insan down-syndrome, sekitar 7 tahun dan itu
menambah kekagumanku kepadanya! Apalah artinya aku? Aku berpelayanan
untuk Tuhan, baru 3 tahun belakangan ini, pun karena sakit strokeku.
Sebelumnya, aku terus bekerja - bekerja dan terus bekerja ….. dan Tuhan
mengijinkan aku sakit sampai aku mampu mulai berpelayanan, walau tetap
dalam keterbatasan …..
Ketika mba Aya keluar dan melihatku, dia
langsung memelukku dan menciumku. Aku sangat nyaman dengan sambutannya,
bukan hanya sekedar cipika-cipiki. Sama dengan mba Vema,yang selalu
bukan hanya sekedar memelukku saja, tetapi memeluk dengan hati sambil
mengusap2 punggungku, seraya ingin berbagi beban hati dan tubuh fisikku
…..
Mba Aya selalu tersenyum, termasuk
kesemua sahabat2 dan pasien2nya. Ada seorang ibu dengan anknya, insan
down-syndrome, bernama Michael berumur 23 tahun. Aku melihat Michael
bertumbuh dengan kepercayaan yang luar biasa tinggi, menyalamiku dengan
genggaman tangannya yang tegas serta senyumannya yang khas dengan
‘hati’. Michael terlihat sangat manja ke mba Aya. Begitu juga dengan
seorang anak perempuan berumur 8 tahun, insan down-syndrome juga yang
berobat di klinik tersebut. Anak tersebut terlihat sangat aktif,
berlari2 kian kemari dan juga sangat manja dengan oang2 disekitarnya.
Aku juga sempat bertemu dengan mas Gugun
Gondrong yang ternyata juga berobat di klinik tersebut. Seorang yang
mengalami sebuah penyakit yang sekarang secara fisik sudah sembuh,
tetapi dia mengalami permasalahan dengan otak dan pemikirannya. Dan mba
Aya terlihat sangat peduli dan care kepada mas Gugun. Mba Aya, seorang
publik figure yang luar biasa, mendedikasikan sedikit hidupnya untuk
menolong dan melayani banyak orang dengan sebentuk KASIH …..
Dengan ‘kemanjaan2′ pasien2 di
sekeliling mba Aya, aku melihat sebuah kasih yang tulus. Seperti aku,
siapalah aku? Mba Aya terus membelaiku dan mengusap2 tanganku, ketika
aku sedang di terapi di sebuah kamar untuk menenangkanku ketika otakku
terasa bergoyang ….. Dan mba Aya mampu dengan jelas memancarkan senyum
yang tulus, sebuah kasih persahabatan, seperti aku melihat Yesus yang
selalu tersenyum padaku lewat doa …..
Setelah sesi terapi otakku, kami ( aku,
mba Vema dan mba Aya ) mengobrol sambil makan siang bersama di sebuah
ruangan di klinik tersebut, saling bercerita dalam kapasitas masing2.
Dan itu membuat kami semakin dekat. Dan kami ingin terus membuat benih2
kasih persahabatan terus bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
keinginan Tuhan …..
Hari itu, aku belajar sebuah pelajaran baru. Bahwa
masih banyak yang kita harus terus lakukan, walau mungkin kita tidak
pernah memikirkan untuk melakukannya. Dan Tuhan membukakan hatiku untuk
masuk ke dalam pusaran kasih NYA lewat pelayanan yang lebih banyak lagi,
untuk aku bisa lakukan yang terbaik, seturut dengan keinginan NYA …..
Dan kasih merupakan awal dari semuanya, karena dengan kasih untuk Tuhan dan sesama manusia, kita mampu melakukan semuanya ……
Salamku …..
Tags: Catatan Harian , sosbud
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Dengan Kasih, Mba Soraya Haque Mampu Melakukan Semuanya”
Posting Komentar