By Christie Damayanti

Aku berdiri di sebuah kastil tua, memandang sungai Rhein di Jerman yang melintas tepat di depanku. Sungai Rhein merupakan sungai yang menghubungkan dengan beberapa desa tradisional Jerman dan lembah Neckar di sepanjang perbukitan Odenwald. Aku berada di sebuah kota tua, kota Heidelberg, yang memang banyak terdapat kastil2 tua. Sebuah tempat yang sangat ingin aku datangi karena mengingatkan dongeng waktu kecil, ketika seorang putri cantik dan seorang pangeran tampan yang menjadi raja dan ratu di sebuah istana megah ……

Heidelberd adalah sebuah kota di barat daya Jerman, merupakan kota terbesar kelima di bagian Baden, setelah Stuttgard, Mannheim, Karlsruhe dan Freiburg. Kota ini merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup popular karena kastil tua, pemandangan yang romantic dan kota dengan arsitektur gaya Barok yang sangat mengesankan. 

Dari jauh, di atas sebuah kastil tua, aku melihat angsa2 putih bercengkerama. Memang, angsa2 ini banyak di sungai Rhein. Populasi angsa liar Siberia dan banyak pohon2 ara srta pohon almond, termasuk pohon zaitun, yang bisa membuat banyak wisatawan agak ‘gila’ karena suasana romantic dan pemandangan yang cantik …..

Sisi barat dan sisi timur kastil Heidelberg …..

Aku selalu terbayang, jaman itu ada banyak putrid cantik yang menantikan pangeran tampan untuk meminangnya, di di boyong ke istananya …..

Aku menyusuri ‘Schloss’, sebuah kastil tua, dengan dindingnya yang sudah runtuh, megah, bercerita tentang ‘pemerintahan’ abad pertengahan dari puncak bukit gunung Jettenbuhl. Sebuah mimpi untuk bukit istana kuno …..

Awalnya sederhana, dari batu pondasi dan desain sebuah ‘istana’ tahun 1398, banguanan ini tubuh sebagai istana yng megah, sebuah ‘lengkung kemenangan’, menara lonceng yang tinggi, pelataran dalam keanggunan, aula air mancur, merupakan jaman keemasan sebuah bangsa besar dengan kehidupan yang nyaman dn tentram. Istana ini dibumi hanguskan pada Perang 30 Tahun danrgan Perancis, tetapi kemudia di bangun kembali oleh karl Ludwig. Sebuah istana yang sangat cantik, sesuai dengan bayanganku sebagai ‘putri Cinderella’ …..

Coba lihat! Bentangan di kastil itu, ternyata dindingnya sangat tebal, karena memang untuk ‘menahan’ jika peperangan terjadi ( tebalnya, mungkin sampai lebih dari 1 meter ) ….. toh, peperangan 30 tahun melawan Perancis, memporak-porandakan kastil itu …..

Sebenarnya, tidak banyak yang bisa dilihat tentang kastil tua Heidelberg, jika kita tidak suka dengan bangunan2 tua dan kuno, kecuali bayangan tentang sebuah kerajaan di Jerman, serta pemandangan yang sangat ibdah dari menara2 kastil itu. Dan pemerintah Jerman memutuskan akan ‘mengembalikan’ sejarah dan nilai historis Jerman sebagai asset bangsa dan negara Jerman serta asset dunia.

Begitu aku turun dari menara kastil, aku mulai menyusri kota Heidelberg. Sebuah kota cantik dengan bangunan berarsitektur Barok tua. Banyak sekali bangunan2 dan monumen2 bersejarah Di Heidelbeg. Hotel2 berbentuk dan berarsitektur klasik banyak terdapat disana, mulai dari yang mewah dan mahal, tetapi banyak juga hotel2 kecil murah tetapi sangat cantik, khas Jerman. Banyak juga toko2 besar dn kecil tempat berdagang souvenir jalanan. Para pedagang sadar sekali bahwa Heidelberg merupakan salah satu kota tujuan wisata Jerman, sehingga sangat memanfaatkan banyak kesempatan bagi wisatawan diasana.

Pedestrian tanpa kendaraan, sanagt nyaman bagi wisatawan ataupun bagi 

warganya.

Plaza yang ada di bawah kastil. Di hampir semua kota di Eropa, jalan mobilnya tetap memakai con-blok, tidak memakai aspal. Mereka memang sangat menghargai barang2 atau bangunana tuanya, jika memang perlu, mereka tidak mengganti menjadi lebih modern …..

Jajaran pedestrian cantik, benar2 indah dan sesuai sebagai tempat wisatawan, tanpa kendaraan! Hawanya yang sejuk, walau di musim panas, membuat aku sangat nyaman untuk terus berjalan tanpa henti. Sungai2nya memang cantik dan romantic dengan angsa2 liarnya. Heidelberg identik dengan jembatan tua, secara di lewati oleh sungai Rhein. Sebuah jembatan yang memiliki 9 lengkungan dengan material ( batu bata ) tua dan batu2 pasir berwarna merah, merupakan ‘penanda’ kota Heidelberg.

Sungai Rhein yangtenang dengan jembatannya.

Cukup jauh aku berjalan dari kasti Heidelberg itu. Biasanya, banyak wisatawan menginginkan dari kota Heidelberg itu sendiri, baru ke kasti tua. Tetapi tour kami memang agak ‘nyeleneh’, kami diturunkan dulu di kastil karena tinggi dan agak jauh, dan setelah itu, kami bersama ‘turun’ dari kastil ke kotanya, sehingga kami tudk harus bersusah payah untuk ‘mendaki’ bukit tempat kastil tua itu berada.

Jujur, dalam rentang waktu aku sejak menjalani hobi ini, berwisata kemanapun, aku ‘melihat’ kebesaran Tuhan yang luar biasa! Berwisata, bukan hanya untuk berjalan2, tetapi untuk aku, berwisata adalah bagian dari melihat penciptaan Tuhan yang luar biasa! Dimanapun, dalam berwisata aku selalu ‘menemukan’ serta mengamati sebuah penciptaan yang membuat hatiku bergetar. Seperti di kota Heildelberg ini. 

Dalam perjalananku di negara Jerman ini, aku sudah menemukan penciptaaan Tuhan, bukan hanya berupa bangunan2 dan monumen2 bersejarah saja, tetapi lebih kepada konsep hidup masing2 kota. Pun ternyata, dalam aku berjalan2 di Eropa Barat ini, masing2 negara mempunyai perbedaan2 yang unik, sesuai dengan penciptaan Tuhan. Sebuah sejarah tentang cerita Babilonia, bahwa, Tuhan memang menciptakan beraneka ragam bangsa dan budaya, yang masing2 benar2 berlainan …..

Aku hanya beberapa jam di Heidelberg, sebelum aku beranjak ke Stuttgard. Tetapi indah dan cantiknya kota ini, membuat aku terpana. Sebuah kota yang bisa membangkitkan ‘konsep’ hidup dalam menyemangati hidup sebagai makhluk Tuhan …..

Salam  dari Heiderbelg …..

Profil | Tulisan Lainnya